Hiyaaaa, bisa update blog ini. Jadi begini, sebulan ini saya praktis hidup bersama koper saya itu. Ada Dili, Kupang, Jogyakarta, Brisbane, Townsville, Great Barrier Reef, Singapura dan tentu saja Bali. Ada banyak cerita sebenarnya yang menurut seorang kawan semestinya ditulis. Tetapi toh pada akhirnya tidak ada yang ditulis. Tidak tentang cerita orang-orang Lamalera dan Boti, tidak tentang cerita pemandangan bawah laut The Great Barrier Reef yang masih kalah indah dibandingkan dengan Taman Nasional Wakatobi, juga tidak tentang mengayuh sepeda dari pasar Cebongan ke Warak. Semua cerita tadi akhirnya hanya diceritakan secara lisan saja kepada orang-orang yang tertimpa kemalangan karena duduk di depan saya dan harus mendengarkan saya ngoceh.
Mungkin karena saya lelah (kok ndak pernah lelah ngoceh ya?), atau memang sedang malas saja menulis. Semua itu akhirnya hanya tersimpan di ingatan saya yang sudah dari dulu memang lemah dan terserak di ingatan beberapa orang saja. Karena saya berkeyakinan selalu ada hal baik dari semua kejadian, perkara sepele dan ndak penting semacam jarang update blog begini juga ada berkahnya. Saya jadi punya bahan obrolan jika bertemu dengan kawan. “Ada cerita apa, blogmu sepi cerita”. Lantas, mengapa ini perlu?
Dua hari lagi akan ada kumpul-kumpul besar para blogger di Jakarta. Konon katanya laris manis, ada banyak yang akan datang nanti. Saya berencana untuk datang walaupun tampaknya akan terlambat. Kepada sang manusia kursi hajatan ini saya sudah berkabar, “dengan sangat menyesal, tampaknya saya tidak akan bisa mengikuti acara pidato-pidato”. Dia tidak berkeberatan, karena toh saya bukan salah satu orang yang akan memberikan pidato. Saya hanya ingin bertemu dengan banyak kawan yang sudah lama tidak saya jumpai, dan lantas bertukar cerita. Jika waktu yang tersedia di perhelatan besar itu belum cukup, masih ada warung seorang kawan yang ingin saya sambangi. Betapa sedapnya bertukar cerita sembari menyeruput wedang yang kata sang juragan warung akan diberikan gratis untuk saya. Sampeyan mau ikut? Saya ada banyak cerita.
Lantas itu foto koala di atas apa hubungannya dengan tulisan ini? … Ndak ada hubungannya.
koala itu barang bawaan sampean ya pakde ????
(doh)
mbilung, di agendanya ada “ketemu silly” gak???
masukin agenda juga yahhhhh… sapa tahu saya juga bisa masuk jadi familynya mbilung, jadi kalo ulang tahun saya juga ikutan diundang makan2… gak cuma baca critanya si mbok atau gage doang.
koala itulah yang telah membantu pak’de mng-update blog ini..
Aku juga kangen temen2 lama, gerombolan kita yg dulu 🙁
@venus: gerombolan opo mbok?… gerombolan siberat?
*ditendang ke amrik (dream on!!)*
ceritaaaaaaa cerita cerita pakde!
*meluncur ke wetiga*
eh, ndak sekarang ya hehehe
dah ada silly , venus , wah tambah tikabanget dah ramai tuh
untuk mengimbangi trimaskenthir . . . 😛
(woot) kirain apa ?
selama perjalanan dengan koper itu, pakde mbilung rupanya sudah berubah wujud ya?
koalanya lucu! Pakdhe lucu juga gak? (woot)
*belum pernah ketemu sih :P*
iiihhhh koalanya lucuuuuuuu, nggemessinnnnnnn, pengen tak uyel2
aku mau diceritain ttg lagu ‘asu’ itu saja pakde
udah lama ga ketemu pakde, ayo kapan ada waktu berbagi cerita lagi
ayo pakdhe, abis dari pb kita ke wetiga..
eh iya, kapan kita pesta duren di bogor lagi ?
*lom komen udah sedih, kangen juga liat komen simbok*
anuuu….saya kangen didongengi, walopun sambil nyela2… :d
ghilman gimana kabarnya?
Owkeylah kalo begitu, saya siapkan satu ramuan untuk satu ceret. gratis dan bisa dibawa ke bali ….
oi oi cepatlah ke jakarta! saya merindu sampeyan ndongeng!
mengko tak tagih dhe..
@dilla
semoga nanti kamu ngga menyesal setelah ketemu mbilung. . .
Dhe, bogor aja yukk… 😀
ndobos itu apa ya?
cerita sampeyan itu pantas jadi buku. karena sampeyan ga punya energi buat nulis, maka sampeyan ngoceh aja dan biar orang lain yang nulis dan disusun jadi buku…gelem yo? 😛
Pakdhe, kapan ke bogor? kita cerita2 tentang Boti..
itu poto panjenengan waktu di brisbane?
pakde!!
cukur dulu!!
*liat poto njenengan yg belom cukur*
rung cukure pakde ki piye zam? penuh bulu mirip prim… *ragu2 untuk melanjutkan*
weh berkumis 🙂
pakdhe plesiran teruss..
tak kirain bawa oleh2 koala Pakdhe..
wah, saya yang termasuk orang kemalangan karena membaca postingan ini.
tulisan yang aneh…
postingan yang aneh..
oh ini toh kisah di balik postingan bu nengjeni, tentang pak mbilung lagi nyilem di karang besar itu.. 😀 oleh2 koalanya masih ada nggak pak? buat nemanin luwak nih.. 😛
huwaaaaa, cuma bentar ketemu pakdeh.. 🙁
hanny ingin memeluk koala 😀 pak dhe, terima kasih banyak atas pencerahannya di pagi hari yang berhujan, yang membuat saya yang mengantuk mendapatkan suntikan semangat baru. *peluk*
sir, sampeyan sudah di bali lagi? klo blum, mari besok malam ke wetiga!
hayaaaah…
KLOKUR DI LOKUR
woo.. gambar yg katanya sarat gosip itu.. koala imut. hihihi
aku malah pengen krungu crito ududmu om
tak pikir mau cerita soal koala Pakde.. 😛
kangen sate babat..
Karena ndak ada yang bercerita tentang koala, baiklah ini sepenggal dari wikipedia :
—
The Koala (Phascolarctos cinereus) is a thickset arboreal marsupial herbivore native to Australia, and the only extant representative of the family Phascolarctidae.
The Koala is found in coastal regions of eastern and southern Australia, from near Adelaide to the southern part of Cape York Peninsula. Populations also extend for considerable distances inland in regions with enough moisture to support suitable woodlands. The Koalas of South Australia were largely exterminated during the early part of the 20th century, but the state has since been repopulated with Victorian stock. The Koala is not found in Tasmania or Western Australia.
—
sekian dan terima kasyih
(* punteeeen…..kulonuwuuun….)mbok gek wingi nggowo siji kang…kang…nggo olih-olih…(* sambil nyruput kopisus)
nagturi sugeng pakde bade mampir sekedap
tes numpang yokomen
test buat yokomen sekali lagi hahaha
Kalau nanti ke Ostrali lagi, bolehkah aku nitip koala kecil? Untuk teman main kucing2ku di rumah..
untung pakdhe dateng…jadi bisa ketemu deeeh..(cozy)
dapurmu….!
yaudah tak baca dulu artikelnya…