Setiap mengikuti perhelatan macam pertemuan kemarin itu di Manado, barang bawaan saya selalu bertambah berat. Ada setumpuk dokumen yang harus dipilah-pilah dan ditindak lanjuti (merajang di mesin perajang dokumen termasuk salah satu tindak lanjut juga), pernak-pernik perhelatan, kartu-kartu nama dari kenalan baru (dan kenalan lama yang sudah ganti juragan/kumpeni) serta segepok tanda pengenal (id-card). Oleh-oleh juga? Ah…saya terlalu kikir dan malas untuk membeli oleh-oleh, bahkan berceritapun kadang malas.
Bicara soal tanda pengenal, ada kenangan yang bisa bikin senyum-senyum sendiri. Setiap tanda pengenal dari setiap perhelatan selalu menyimpan kenangan. Untuk lantas, dikala senggang kemudian dilihat lagi sembari dielus-elus agar kenangannya cepat keluar. Tidak heran, beberapa kawan lantas mengumpulkan semua tanda pengenal yang pernah diterimanya dan lantas disimpan baik seperti layaknya menyimpan foto.
Kemarin itu saya ada diberi sebuah tanda pengenal ampuh yang bisa membuat bapak-bapak penjaga kekar berwajah rata itu hanya melirik sekelebat dan membiarkan saja saya jalan melewatinya tanpa pertanyaan. Hohoho … ngeri gak!!! Awalnya, saya yang kikuk, pemalu dan sopan itu merasa agak ganjil juga. Tidak ada pertanyaan saya siapa dan mau apa yang biasanya walaupun ditanyakan dengan pilihan kata yang sopan tetap saja terkesan menakutkan. Tetapi setelah terbiasa, saya bahkan berani melewati mereka sambil setengah berlari.
Bukan hal yang barus sebetulnya. Pada jaman yang sudah lama dahulu, para pembawa tanda-tanda ampuh begini, bisa berupa cincin atau cap, juga menikmati akses nyaris tanpa batas. Bisa dipakai untuk menjelajah nyaris semua ruang yang ingin didatanginya tanpa rintangan.
Lantas, apakah tanda pengenal ampuh itu menjadikan saya manusia ampuh? Tidak juga. Saya tetap saja menjadi seorang yang kikuk, pemalu dan sopan apalagi jika tanda-tanda itu dilepas dari saya. Mungkin saya akan jadi ampuh jika saya bisa melakukan semua yang saya sebut tadi tanpa tanda pengenal apapun. Saya melihat ada yang bisa melakukannya, dia hanya melambai sekadarnya … mestinya dia orang terkenal. Tanpa tanda-tanda itu, saya tidak ada bedanya dengan orang-orang kebanyakan yang sibuk berlalu-lalang di depan saya kemarin itu.
saya juga suka menyimpan ID card dari setiap event… 😀
paling senang kalau dapat all access. kayaknya gimanaaa gitu 🙄
Wogh ganti julukan! Bukan Manusia Koper lagi! Sekarang Manusia ID-Card!
*mencelat*
Haha…gak jadi pensiun? Katanya sekarang status resmi sampeyan ‘mantan blogger’, ahahaha..
Pak Dhe Mbilung pemalu? ah, rasanya gak bisa membayangkan saya …
berarti masih sekelas tukang usung-usung kuwi pakde.
*ngakak baca komeng GoenRock*
eh eh, itu id-card sampe 6 cuma buat acara CTI itu kemaren doang Pakde? 😯 busyet deh!!
blogmu di hack to om? opo mau sopan? kikuk ? eh
*nari hula2*
oh ya saya ada masalah dan sengaja nyari masalah dengan komen ini. *ngakak*
buat hiasan dinding tuh Kang … kalo lebih banyak lagi bisa jadi gordyn
1 event 6 ID card? (doh)
all access..mantap!! *ngirikarenagapernahdapetidcardallaccess*
jangan kikir2 dong ah.. besok cerita ya.. ya.. (grin)
ID-card emang layak dikoleksi…
*nyari2 koleksi ID-card*
8-|
masih punya ID card ga yah..
dulu koleksi juga, mayan buat keren-kerenan :))
Kalo lomba banyak2an id-card musti pakdhe yang menang (woot)
situ sopan? =))
@Moes Jum: Gordyn? Hahahahaha… Setuju!
Nama cuma satu kata gak jadi masalah tuh? 🙂
BIKINI-ku manaa??
saya juga seneng ngumpulke ID card. lumayan buat bahan cerita sama anak cucu nanti hihihi
@arya: lulus ae gurung, kok mikir anak cucu *sepak*
asal ndak make ID Card bertuliskan “Pensiunan Blogger” ae
@hedi
belajar bikin anak dan cucu itu bukan di perguruan tinggi
dan saya setuju klo pakde mbilung itu sopan..
label, sir..label. betapa pentingnya kemasan 😛
diklumpukno ae pak, trus dikilok’no
all access…. memang menyenangkan kalau mendapat id card yang seperti itu…
manusia (usung-usung) koper dapet all access
tumben ??!
untuk warisan anak dan cucu..wekek..kek..kek..
jadi oleh2 woc kemarin cuman kertas pakde?
😉
Mantabs…jalan-jalan Manado 🙂
enam enamnya ID Card dipakai sekaligus ?? kok kayak orang kenthir di terminal malah ya ? dengan begitu banyak asesories bergantungan
“…seorang yang kikuk, pemalu dan sopan..”
mosok sih, pakdhe? (thinking)
lumayan bagi2 rejeki . . . . liat pun mbakdos tanpa sehelai rambut!
all access memang ampuh . . pun bikini disambar pulak . . . 😀
itu id cardnya lebih ampuh dari uang yang meteran po?
ya memang seperti piala aja id card ini ada suatu catatan sendiri memang saya ada tiga tuh lumayan kan kenangannya ada yang pertama kenangan waktu ngenal miminya farel hi hi
saya juga tuh, ngoleksi yang aneh2.. tapi belum pernah dapet all access..
*sigh*
gak ada pekerjaan nich buat koleksi id card??he…