Topeng

penari3.jpg

“Malam ini saya akan menikmati bulan separuh, bintang dan ombak” begitu pikir saya. Sebentar nanti memang akan ada pertunjukan seni anak-anak sekolah menengah di bale pesandekan pura di Pantai Atuh, Nusa Penida. Saya tidak begitu tertarik. Cerita jadi lain ketika awan mulai datang menutupi pemandangan langit, dan saya yang nyaris tanpa pilihan lantas duduk bersandar pada tiang menyaksikan pertunjukan seni. Menghibur, tetapi tidak ada yang istimewa, hingga nyaris di ujung acara. Semua berubah ketika tarian yang bercerita tentang murka alam dengan tujuh matahari dan sembilan mata angin itu ditampilkan.

Penari utamanya seolah bersinar. Gerak dan postur tubuh, tangan, kaki, mata dan ekspresi wajah, semua menari. Ini sihir, begitu pikir saya. Selepas tarian, saya bertanya kepada teman, siapa penari tadi? Dia tidak tahu, hingga keesokan paginya, teman tadi mendatangi saya dan menunjuk sang penari yang tengah bercanda dengan teman-temannya. Saya sulit mempercayainya. Dia seperti anak-anak lainnya saja, tidak terlihat ada yang istimewa pada dirinya. Singkatnya, saya melihat dua orang yang amat sangat berbeda dalam bungkus yang sama.

Sebetulnya hal seperti ini sering saya alami di dunia blog (jika saya boleh menyebutnya begitu). Seseorang yang tulisannya menggelegak marah, melompat jenaka atau dalam menusuk. Pada saat saya berjumpa, mereka adalah orang yang berbeda dan amat sangat jauh dari bayangan saya. Bahkan kosa kata yang dipakai untuk berbincangpun sangat berbeda. Blog seolah menjadi topeng dan saluran emosi dan itu tidak terlihat pada wadak kasat mata sang penulis.

Walaupun tidak sedrastis sang penari, pada tingkatan tertentu, sebetulnya saya juga mengalami hal seperti itu. Kata beberapa teman dekat, saya dapat berubah menjadi “orang lain”, tergantung saat itu saya sedang berada di “panggung” apa. Saya pernah bertanya pada seorang kawan baik (yang juga orang baik), ada berapa topeng sebenarnya yang saya punya? Bagaimana wujud asli saya tanpa topeng?

Dahulu seorang teman penah berkata kepada saya pada saat dia melihat muka saya sedang berseri-seri ceria, “… kamu itu sudah besar, mbok topeng monyetnya dilepas…”

Foto: Wira Sanjaya

Join the Conversation

29 Comments

  1. Sebenarnya kita semua pake topeng kok dhe, cuma mungkin ada yang topengnya transparan, ada yang topengnya tertutup rapat seperti spiderman, ada yang cuma separo seperti batman, atau yang cuma sekedar menutupi mata seperti robin

  2. Ndak, menurut saya itu semuanya asli…. tapi tapi, untuk ukuran orang indonesia yang rada-rada ‘kalem’ en ‘sopan-sopan’ ndak pantes (dan nggak mungkin) rasanya kalau ‘bergaul’ dengan bahasa lisan yang kasar.

    Ejadinya pas di blog, digunakan sebagai media katasis habis-habisan (maki-maki, nyampah, dsb.) sebagai pembalasan dendam :))

    Epadahal di blog kan kita juga ketemunya dengan manusia 😐 , sama halnya dengan di dunia nyata.

  3. jadi inget lagunya Peter Pan 😆

    etapi serius, saya dulu pengen banget ketemu Pakde, cuma agak-agak serem dulu ngebayangin Pakde itu orangnya serius banget. Ternyata… 😆

    Tenyata tampan tiada terkira :)) – Mbilung –

  4. iku jenenge taksu, pakdhe. mimi rasihan, maestro tari topeng, umure wes 80, wes peyot lan naik kursi roda. tapi begitu dia di atas panggung, wes jyan tenan: mimi rasinah dadi koyo primadona maneh 😀

    Iya Zen. Saya pernah nonton Mimi Rasinah nari … huiiiiih, saya ndak sanggup buat menggambarkannya – Mbilung –

  5. tentang mimi rasinah, saya hanya baca dari kumpas, dan cerita istri saya yang nonton pertunjukan beliau secara langsung beberapa bulan lalu. kata istri saya dahsyat.
    kalo di malang ada mbah karimun, tapi sampai beliau berpulang dua bulan lalu, saya belum pernah melihat mbah karimun nari topeng panji

  6. Waktu memakai topeng itu pas sedang ngeblog atau pas sedang ketemuan orang lain, Pak Dhe? ;p

    Tenkyu Pak Dhe udah ikhlas ditodong makan sambel. How’s the book?

  7. Taksu penari Bali ….. Hindu Bali ada Pura khusus untuk penari. Coba dech Mas baca novel Tarian Bumi – nya Oka Rusmini , atau Ayu Manda – nya Iwan

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *