Jagshamesh

Kalau ada tokoh super iseng, super jahil, nggilani pol, mestinya itu bukan saya. Lha wong saya itu terkenal baik hati serta budi, ramah, tertib, ngganteng, hemat, cermat dan bersahaja kok. Tokoh yang saya maksud itu Borat (bukan bodat), yang filmnya “Borat: Cultural Learnings of America for Make Benefit Glorious Nation of Kazakhstan” baru sebentar tadi saya tonton. Sebuah garapan gila-gilaan yang dikemas dalam bungkus film dokumenter penuh ejekan.


Borat, begitu ceritanya, adalah seorang pewarta dari Kazakhstan, sebuah negeri pecahan Uni Soviet, yang dalam film itu mengemban tugas untuk membuat film dokumenter tentang Amerika. Ceritanya malah berujung pada pengejaran Borat untuk mendapatkan pujaan hatinya, pesohor Amerika bertubuh gemah ripah, Pamela Anderson. Kegilaanyang hyaris di luar nalar mengiringi proses pengejaran itu. Saya ndak akan ndobos isi film-nya bagaimana, tonton saja sendiri kalau filmnya bisa masuk ke Indonesia.

Kegilaan dalam film itu akan menjadi kegilaan yang tak terbayangkan manakala saya mengetahui bahwa sebagian orang yang muncul dalam film itu tidak dibayar sama sekali. Mereka adalah anggota masyarakat biasa yang ditemui Borat di sepanjang perjalanannya mengejar sang pujaan hati. Kebencian (dan ketakutan) Borat terhadap orang-orang Gipsi, Uzbekhiskan dan Yahudi terlihat jelas.

Gilanya lagi, film yang menghina habis-habisan orang-orang Amerika ini justru laku keras di Amerika dan pada pemutaran minggu perdananya menduduki peringkat pertama sebagai pengumpul uang terbesar mengalahkan film Fahrenheit 9/11.

Saya sendiri sebenarnya mengenal Borat dari seri televisinya Da Ali G Show yang sama-sama remuknya. Borat adalah salah satu tokoh utama dalam pertunjukan tersebut dan olok-oloknya yang sangat kasar tentang orang Yahudi sungguh sulit digambarkan. Tidak heran jika tokoh yang satu ini banyak dikecam, dituntut ke pengadilan dan bahkan filmnya dilarang beredar di banyak negara.

Borat sendiri diperankan oleh seorang aktor komedi asal Inggris, Sacha Baron Cohen. Saya bisa tertawa ngakak menyaksikan tingkah Borat mengolok-olok orang Yahudi karena Cohen sendiri adalah orang Yahudi. Tidak ada lelucon yang lebih memikat daripada mentertawakan diri sendiri. Jagshamesh Borat.

Foto diambil dari sini.

Join the Conversation

9 Comments

  1. wah, tnyta sibuk pindah omah to? makane kok ndak ol2. tak tggu begadangan jeeh 😀
    eh,gmn misi ‘ngompor-ngompori’-nya? ada perkembangan kah?
    btw, ngompori ngedotcom tp kok dotcome msh eror? ngisin-ngisini…

  2. aku sangat suka gambar yang ditayangkan dari negeri uni soviet,karena aku adalah orang yang suka membuka rahasia orang lain yang aku selalu suka apa adanya dan aku tidak bisa
    mebisu dengan tanda tanya.apalah artinya nama tanpa orang tidakmengetahui maksudnya oke , baiklah kita membuka lembaran baru uintuk kita maklumi.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *