Bai Bai

Jum’at kemarin adalah hari terakhir saya mburuh di kantor saya di Cambridge, dan tampaknya bakal lama saya tidak akan melihat kantor itu. Sesudah beberapa belas tahun saya mengerjai kantor itu, akhirnya “hari terakhir” itu datang juga bagi saya untuk mengerjainya. Waktu rasa cepat sekali berlalu. Maka upacara pamitanpun dilakukan dengan diliputi suasana haru (saya) dan gembira (yang dipamiti). Pamitan yang bagi saya mengharukan itu adalah dengan para asisten pribadi (personal assistant – PA), yang entah kenapa semuanya perempuan.

Bagi banyak orang, yang namanya PA itu sering ndak dilirik, dalam artian ndak dilirik itu bukan orangnya tapi kedudukannya. Mereka sering dianggap sebagai pelengkap gaya para eksekutif atau manajer senior yang ngakunya sibuk luar biasa itu. Sebetulnya siapa sih manajernya? para manajer itu sendiri atau para PA itu tadi? Mari kita tengok (pekerjaannya bukan PAnya).

Kapan saya harus ke A, berapa lama di sana, apa acaranya, tiketnya sudah ada, hari ini ketemu siapa saja, soal apa, dan masih banyak pertanyaan sejenis yang hanya bisa dijawab oleh para PA itu. Dalam situasi ndak biasa (cuma setahun sekali) pertanyaannya jadi, istri saya ulang tahunnya tanggal berapa ya? Setiap orang yang ingin sowan sama pak manajer tadi mesti bikin janji dulu, bukan hanya hari tetapi juga jam dan berapa lama bisa bertemunya. Bikin janji begini ya lewat PA tadi itu. Sampeyan galak-galak plus belagu sama mereka, jangan harap bisa mudah bikin janji sowan. Entah bagaimana para PA itu kok ya punya ingatan sekuat gajah, sekali “dilukai” bisa habis sampeyan. Kadang yang namanya PA bisa lebig garang daripada manajernya. Lha … kalau begini, siapa sebenarnya yang jadi manajer?

Saya mengagumi efisiensi mereka dalam mengatur ini itu, pokoknya tau beres. Apa-apa seolah jadi mudah. PA yang handal bisa mengikuti apa maunya manajer kemlinthi yang bisanya cuma ngomong … pokoknya atau mbuh piye carane (MPC), tak lupa sambil dagu sedikit diangkat dan matanya nyureng-nyureng belagak berwibawa.

Saya akan selalu ingat kata-kata seorang PA yang tadi saya pamiti …. take care, you are on your own now. Tiba-tiba saya merasa sepi. Bai bai semua, gelang sipatu gelang.

Join the Conversation

14 Comments

  1. kalo bos-bos saya dulu selalu bilang sebenernya saya bosnya hihihi.. mereka kan hidup menurut jadwal yang saya buat 😀

    jadi kalo ada yang bertanya sesuatu ke mereka atau minta ketemu jawaban adalah : ask my boss (sambil nunjuk saya) ahiehiahiehiea

Leave a comment

Leave a Reply to Iwan Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *