Kura Bulus dan Penyu

Hewan apa yang rumahnya ndak pernah kemalingan, begitu dulu seorang teman pernah bertanya dalam sebuah permainan tebak-tebakan garing tak berhadiah. Saya bilang, kura-kura, lha dia bilang tidak tepat, yang tepat adalah kura-kura, penyu, bulus dan labi-labi. Itu tebak-tebakan jamannya saya bingung dengan penamaan hewan-hewan yang digolongkan sebagai Chelonian itu. Sampai sekarangpun saya masih tergagap kalau ditanya apa bedanya kura-kura, penyu, labi-labi dan bulus.


Saya lantas bertanya pada dokternya hewan, ndak sempat tuntas bertanyanya. Saya tahu kalau semua hewan itu punya rumah berupa cangkang yang terdiri dari dua bagian. Bagian atas disebut karapas dan bawahnya disebut plastron. Mereka tertawan di rumahnya sendiri, mungkin inilah hewan yang sedang kena tahanan rumah, ndak bisa keluar dari rumahnya. Hanya saja penyu kakunya berbentuk seperti dayung, sedangkan kakinya kura-kura ya berbentuk kaki dan punya kuku. Kura-kura bisa menarik masuk kepala dan kaki-kakinya, sedangkan penyu tidak bisa.

Lantas bagaimana dengan labi-labi dan bulus? Lho, kata anak saya itu sama saja. Hanya saja kulit labi-labi atau bulus yang ternyata sama saja itu, tidak berupa batok/tempurung, tetapi tersusun dari kulit yang keras saja, rada empuk dan mentul-mentul. Nah itu penyu belimbing, yang merupakan penyu terbesar, kan juga ndak berupa tempurung, tetapi dari kulit seperti labi-labi. Itu pengecualian ternyata.

Chelonian digolongkan sebagai reptilia, atau hewan melata, jalannya ngglosor begitu, ngesot, walaupun suster ngesot tidak digolongkan sebagai reptilia. Indonesia termasuk negara dengan jumlah Chelonian yang tinggi dan ada banyak legenda tentang Chelonian di berbagai kebudayaan di Indonesia, hanya saja ahli Chelonian di Indonesia bisa dihitung dengan jari. Saya ndobos soal kura-kura, penyu dan bulus begini karena siang kemarin saya melihat ada kura-kura di kolam kantor teman saya dan saya ndak tahu kura-kura apa itu. Lantas soal bulus, dari mana datangnya istilah akal bulus? Apa sampeyan ada yang tahu? Atau mungkin pinisepuh gombal dan feodal bisa cerita soal ini.

Join the Conversation

15 Comments

  1. akal bulus? ah kuraร‚ยฒ atau bulus kan akalnya memang seneng ngumpet di balik cangkangnya itu tho…tapi ternyata kewan itu ga mempan sama elang dan rajawali hehehe (kemaren baru nonton di geographic channel)

  2. saya ndak komen ah ntar nunggu penjelasan dari pinisepuh, btw sir pasti nulis gitu biar keliatan muda.

    err…labi-labi bukannya nama buah di majalah bobo yah? eh lobi-lobi apa yah?

  3. bulus.. akal bulus itu berarti sebuatan untuk orang pinter harusnya.. kenapa sebab, menurut perenungan filosofis selama beberapa detik, sebagai kawula alit saya berpikir begini, minyaknya bulus bisa berfungsi untuk menggedekan pusaka anugerah lahiriah, paralel dengan otaknya bulus, mungkin bisa menggedekan juga (ingat, dagingnya secara turun temurun dipercaya meningkatkan vitalitas) jadi bulus identik dengan hal hal yang serba menggedekan.. wong pinter, akeh sinau, itu diibaratkan dengan isi kepala yang besar.. mekaten kemawon dhe..

    keykodeku bebek.. ini nggak ada hubungannya dengan bulus..

  4. Saya emang kurang tahu tentang bulus, tapi klo tentang penyu kata orang dulu ada yang prnah wawancara ma penyu, tanyanya bgini.. “Penyu2.. knapa jalanymu msti diseret-seret gtu sech?” konon jawabnya “habis enak sich coba aj sendiri..” maksudnya apa ya?

  5. tanya mangsalah kewan mestinya ke Baginda Pitik Wuruk. Kalopun dia bingung, dia bisa tanyaken ke Gajah Mada, atawa ke Kebo Ijo, atawa Mahisa Jenar Ayu (aku kudanil)

  6. Sir, tadi pagi pas aq mau keluar rumah eh tiba2 udah ada kura-kura nongkrong di depan pagar, kira2 maknanya apa ya?

    lha??? kura-kuranya jenisnya apa? -Mbilung-

Leave a comment

Leave a Reply to Blanthik Ayu Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *