Barangsiapa

Selembar uang 100 Piso (sekitar Rp.18.000) pada foto di atas itu adalah uang palsu. Uang tersebut saya peroleh dari teman setelah uangnya itu ditolak pemilik warung karena palsu. Lha berhubung saya dan teman saya itu bukan ahli uang-menguang, kamipun memeriksakannya ke bank terdekat. Benar-benar palsu ternyata uang itu.

Teman itu bilang bahwa uang palsu begini marak muncul pada masa-masa pemilihan umum. Untuk membli suara, begitu katanya. Philippina memang baru saja selesai mengadakan pemilihan umum untuk memilih senator.

Pada lembaran uang kertas Rupiah jaman dulu ada tertulis kata-kata “Barangsiapa memalsukan uang kertas atau menyimpan uang kertas yang dipalsukan … dst”. Para mahluk iseng lantas sering mencandai kata “barangsiapa” menjadi “barang siapa” ….. bukan barang saya, begitu jawabnya.

“Barangsiapa” sudah tidak lagi tercantum pada semua uang kertas Rupiah yang beredar. Uang kertas sekarang bertuliskan “DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BANK INDONESIA MENGELUARKAN UANG SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN YANG SAH DENGAN NILAI” … begitu, ditulis dengan huruf besar semua.

“Barangsiapa” dicantumkan mungkin untuk membuat gentar calon pemalsu uang. Entah mengapa “Barangsiapa” tadi lantas dihilangkan. Mungkin dianggap sia-sia. Berita yang saya baca di sini berbunyi begini

“Tingkat pemalsuan uang di Indonesia tergolong tinggi, yakni mencapai enam lembar dari setiap 10 juta lembar uang asli sehingga pemalsuan uang di Indonesia menempati peringkat kelima di dunia”.

Lha, apa uang Indonesia itu ndak aman? Kabarnya standard pengamanan uang di Indonesia itu nomer dua di dunia. Wah hebat ini. Lha kok tingkat pemalsuannya masih nomer lima? Wah hebat ini pemalsunya. Saya sendiri ndak tahu apakah di Indonesia ada peningkatan jumlah uang palsu beredar pada saat pemilihan umum seperti halnya di Philippina.

“Barangsiapa” sudah tidak lagi tercantum di uang kertas, mudah-mudahan bukan karena peringatan sudah tidak lagi diindahkan di Indonesia. Sama halnya dengan peringatan “dilarang kencing di sini”, yang terpampang di tempat yang pesingnya minta ampun.

Atau mungkin “Barangsiapa” hanya cocok untuk peringatan macam ini? “Barangsiapa yang sudah melacur ndak bayar, matinya ndak bakal masuk surga”  ….. lho???!!!!

Join the Conversation

16 Comments

  1. waduh pakdhe ndobos senang membaui panggonan pesing ya… mbok wis nggon kemproh kemproh dijauhi….
    itu rekening bulanan boker sudah ditutup belum.. nanti dept kolektornya ndolani cico lho… πŸ˜›

  2. Ò€œDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BANK INDONESIA MENGELUARKAN UANG SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN YANG SAH DENGAN NILAIÒ€

    memangnya tuhan itu tukang stempel uang?

  3. barang siapa memperkosa anak setan, dimurkai Tuhan sekaligus iblis… lha! konon di negeri kita masih tersimpan ribuan lembar uang plastik pecahan 100 ribuan yang aspal (asli tapi palsu) karena masih pake foto soeharto. kononnya lagi lembaran uang itu dipegang beberapa jenderal yang dulu dekat dengan cing Ato. kononnya lagi (nah ini), uang itu akan digunakan saat mereka maju menjadi kandidat presiden di pemilu mendatang. konoooon…

Leave a comment

Leave a Reply to pitik Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *