Dalam bidang ilmu hayat ada dikenal spesies generalis dan spesies spesialis. Dikatakan generalis jika spesies tersebut mampu hidup di berbagai macam kondisi lingkungan dan/atau memiliki jenis makanan yang beragam. Dikatakan spesialis jika sebaliknya. Koala misalnya, adalah spesies hewan spesialis. Hewan ini praktis hanya menyantap daun eucalyptus. Pada ujung yang ekstrim, ada manusia yang bisa manggon nyaris di mana-mana dan segala macam disantap.
Dalam dunia kerja istilah spesialis dan generalis juga ada. Pada suatu ketika saya yang sebenarnya spesialis, pernah terpaksa berada pada posisi generalis. Entah karena saya seorang generalis yang trampil atau karena kantor saya dulu itu ingin melakukan penghematan, maka saya berada pada posisi tersebut agak lama.
Saya tidak sendiri, ada beberapa orang yang bernasib sama, dan saya menyebutnya kelompok gembel aduan, atau dalam istilah yang lebih hewani saya menyebutnya wedhus balap. Seorang kawan baik hati menyebut kami sebagai kelompok resource person. Kedua nama tersebut tidak pernah ada dalam struktur resmi organisasi. Lantas apa jabatan yang tertulis pada kartu nama organisasi? Sering kali tidak ada, kosong saja.
Bermasalahkah itu? Kadang ya. Saya bisa gelagapan pah poh jika ditanya apa kerja saya. Kalau sudah begini, paling saya hanya bilang “sit down and look beautiful”. Untungnya? Para gembel aduan ini punya akses dari mulai pucuk pimpinan hingga ke alas kaki organisasi.
Akhir bulan Juli setiap tahunnya adalah masa paling sibuk bagi para gembel aduan. Di saat para pekerja lain dengan jabatan jelas tecantum di kartu nama itu pada berlibur (libur musim panas) kami harus memeriksa apakah semua pekerjaan sudah beres untuk dipamer-pamerkan hasilnya pada bulan September yang merupakan bulan rapat tahunan seluruh pegawai. Jika belum selesai dan masih banyak yang harus dikerjakan, para gembel aduan harus ganti baju menjadi pemadam kebakaran.
Akhir bulan Juli sudah tiba, ada email “caci maki” yang baru saya terima dari seorang yang masih jadi gembel aduan. Selamat begadangan Bung, saya mau liburan dulu.
pertamaxx.
komen dulu baru baca
mending pak dhe,
kalo saya malah bingung kalo ditanya kerjanya apa,
apalagi kalo lagi sering garap kerjaan di rumah
wis gembel, dadi tumbal sisan *nasib kuli**
uh…pamer bisa liburan sama mantan teman senasib… :p
*kirain tadi gambar bandot….jadi inget, hihihi
udah bisa liburan musim panas… berarti status di kartu nama udah jelas dong mas…. mmm kira-kira apa ya?… jaran kepang?
aku spesialiasi delegating and empowering sir. hhihihihi…
lha, kok nasibku dadi gembel terus ki. gimana caranya naik pangkat gitu pakde?
Do-oh, sekarang udah bisa bilang “mau liburannnn niy?”
hahahaha….
Pamit dulu Pak Dhe. Mau pergi jauh dari peradaban. Back in a week (or so I wish).
selamat berlibur…
gak pergi ke garut nonton gembel aduan kan? 🙂
selamat berlibur, mbah mbilung!
yen kayak aku gini, istilahnya disebut apa?
isih mbayar spp neng gak kuliah —- pengangguran terselubung 🙁
lha wong spesies macam sir mbilung ini disuruh ikut balapan. ya wis bikin nyesel yang nyuruh aja. jalur balapannya ngulon, wedhus yang ini malah mlayu ngidul.
jadi saya ini gembel aduan?
lho bukannya sekarang waktunya kembali ke sekolah pakde? Kok malah liburan? Ayo sekolah…
Wah, ga ikut yang ke Cirebon donk Pakde?
Nasibku juga ga lebih baik Pakde, punya job desk yang jelas, tapi masi saja harus ngerjain kerjaan sana-sini yang ga ada di jobdesk, soalnya disini doyan yang serba emergency hehehehe
liburan terusss…. 😐