“Jangan makan makanan cepat saji (fast food), bisa sakit, kanker, mematikan”. Nasehat lainnya, “minuman bersoda itu bisa bikin ususmu bolong”. Menanggapi nasehat tersebut, biasanya saya jawab dengan gaya ngeyel, ndableg dan ngeselin. “lha kalo usus saya ndak ada bolongannya makanan yang saya makan mau lewat mana?” Masih ada nasehat lain, “kamu itu, makan kok mie instant, sakit lho nanti.”
Sampeyan ya mestinya pernah dengar nasehat begitu, ada yang disampaikan secara lisan atau melalui tulisan. Dalam kasus saya, itu yang menasehati secara lisan kadang lantas menghabiskan makanan yang ndak jadi saya makan itu. “Sekali-sekali, ndak apa-apa”, begitu katanya sembari dia sibuk mengunyah. Saya toh hanya bisa memaki “Sompret!!!”
Nasehat-nasehat begitu, boleh jadi ada benarnya. Film dokumenter, Super Size Me, yang ditulis dan disutradarai oleh Morgan Spurlock yang sekaligus bertindak selaku pelakon utama, memaparkan betapa produk makanan cepat saji tertentu telah membuatnya sakit. Lha bagaimana ndak sakit, wong saban hari, tiga kali sehari, dia hanya makan dan minum apa-apa yang tersaji di tempat makan cepat saji itu. “Dasar orang sakit!!”, begitu komentar saya. Walaupun akhirnya, saya toh menghindar makan di tempat tersebut setelahnya.
Entah karena faktor singkatnya waktu untuk menyampaikan pesan atau memang karena faktor ketidaktahuan, informasi macam itu nyaris pasti disampaikan secara tidak lengkap. Bagaimana makanan dan minuman tersebut lantas bisa menjadi pembuat sakit, bahkan menjadi pembunuh, tidak ikut disampaikan. Misalnya, tak pernah saya mendengar yang memberikan nasehat memberitahu dalam jumlah berapa dan frekuensi makan yang bagaimana yang membuat makanan tersebut menjadi berbahaya.
Lebih celaka lagi, informasi tak lengkap tersebut lantas disebarkan secara tidak lengkap pula oleh yang menerima nasehat. Pesan berantai yang berujung pada distorsi informasi. Ah sudahlah, pokoknya makanan dan minuman tadi itu berbahaya untuk kesehatan, titik. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Saya setuju, tetapi informasi yang tidak lengkap dan ditelan mentah-mentah menurut saya jauh lebih berbahaya. Membuat kita menjadi dungu.
betul sekali-kali tuh gpp
penikmat fastfood juga ๐
sir, kalo ada kesempatan maen ke surabaya, kasih tau aku ya. tak anter keluyuran incip2 segala spesies bebek goreng surabaya. dan selama di surabaya boleh lah lupakan sejenak uruan kolesterol, niscaya anda akan tergila-gila. tanyakan pada nana, atau juga paman tyo.
terutama sekali berbahaya bagi kantong. makanan siap saji itu ndak murah lho, lebih murah masakane bude jeni. cukup sekali numpak kereto, iso mangan gratis 2 dino. hahahaha
saya kok lebih suka makan di angkringan daripada fast food pakdhe..
*ga ada yang nanya ya?berlalu*
makane…jaman gini kok masih pada percaya sesaji sih!
jadi kalau sebulan sekali aja masih aman ya? * konon sofdrink tertentu yang sebotol sekali minum itu mengandung gula yang setara dengan 7 sendok makan. benar ngga ya ini? ๐
… dan berpotensi ditunggangi.
ps : iya sir, sebagai guide kuliner, mimi itu bisa diandalkan.
cepat saji, termasuk susu formula untuk bayi ndak pakdhe?
aku anti makanan cepat saji….kalo beli sendiri…andai ditraktir apa boleh buat ๐
Sego kucing alias nasi angkringan iku cepat saji nggak Pak Dhe?
seberapa cepat makanan cepat saji itu disajikan? ini juga distorsi informasi lho pak.
hehehe
pisang goreng cepat saji
apa makanan lama saji akan laku kalau dijual?
makanan cepat saji… cepat ludes juga.. wakakakaka.. lha wong nasinya sekepel tok..
mending nasi padang daripada makanan cepat saji
eh, sama aja ya…?
yeah…ga papa kalo sesekali ๐
informasi tidak lengkap malah bikin risau yah? kayak kasus susu formula kemaren ituh… entah formula 1 atau motor gp
*gak fokus*
informasi dlm posting ini juga kurang lengkap karena tak menyebut merek makanan cepat saji itu apa aja. ๐
iya, jangan…ga boleh itu!
kenapa?
yaaa…pokoknya jangan!
:p
semua makanan kalo berlebihan berbahaya
telan mentah2 juga bahaya, apalagi kalo masih idup
*lagi mumet kelaparan*
Cepat Saji, misinformasi, diomeli, sakit hati, Cepat Mati . . !
kekna informasi lengkap seperti itu sir . . ๐
intinya ya itu
ayahab alias bahaya. pokoknya ndak boleh
saya paling suka makan mie instan, apa bahaya juga?
(maklum masih ngekos di jakarta) ๐
Makanan cepat saji?? waah, ndak boleh ya. Padahal biasanya itu yang enakEnak yaa pak deh…
Betul tuh, selain cepat mati, juga cepat bikin kanker (kantong kering)
Idem sama stey. ๐
*berlalu juga*
Fast food ituh, uda mahal, ndak maregi sisan..
*teriakan hati si doyan makan ๐
e kalo dihubungkan ama postingan kemarin, daging cepat saji juga bikin cepet mati ndak?
lebih berbahaya mana ya…informasi yang setengah-setengah alias informasi cepat saji ato makanan cepat saji…???
ho oh.. sekali-sekali, ndak apa-apa… kalo mo nambah, paling jadi 2 kali.. ndak apa-apa kok..
pecel juga disajikan dengan cepat…>> fast food??
dulu ada yang bilang, kalo masak sayur terlalu lama, gisinya ilang. sekarang ada kampanye slow food. kayaknya makanan dan kesehatan itu masalah trend hihihi
Cepat saji, cepat miskin (lalu) cepat mati
Kenapa?
Porsinya sedikit. Kalu kurang, harus beli lagi. Padahal lumayan mahal.
Hohoho
huhu.. tunggu review soal gudeg lama saji di bilangan wirobrajan..
wakakaka..
Fast food = fast die = fast duit amblass hehehe
makan temen aja sir!
fast food itu enaknya dimakan waktunya pas banget…pas ada duit…pas lapar…pas nongkrong…..asal jangan pas band aja….tapi asal jangan aja pas mati makan fast food….emang bisa…..
kalo tiga hari tiga malem ndak makan apa2?!
wekekekke..
kalo nasi jatah 3 kali sehari yang ditunggu ndak dateng dateng, maka fast food lah jawabannya..
klo matinya ke surga… cepet2 juga ga papa dah ๐
betul tuh, cuma sekarang banyak bgt orang yang suka ama makanan cepat saji, apalagi para mahasiswa, peace …
Aku makannya sesaji Pakde ….