Apa saja yang bisa ditemukan di kantung kursi penumpang pesawat terbang? Kartu petunjuk cara menyelamatkan diri? Katalog barang jualan? Majalah (inflight magazine)? Kantung mabuk udara (untuk penampung muntah)? Ah, itu biasa. Kadang ada tambahan barang-barang penumpang yang tertinggal. Soal barang-barang tertinggal ini kadang bisa memberikan sensasi tersendiri.
Alkisah dalam sebuah penerbangan jarak pendek, ada bau yang semestinya “milik wc” meruap garang. Saya dan teman di sebelah saya mulai merasa amat terganggu. Keputusan diambil, mungkin pintu wc di belakang kabin penumpang itu tidak tertutup. Saya pergi memeriksanya. Pintu tertutup baik, dan wc-nya juga tidak berbau seperti yang dituduhkan sebelumnya.
Setelah penelusuran dilakukan secara lebih seksama, ternyata sumber bau berasal dari kantung kursi penumpang di depan saya itu. Di dalam kantung itu, selain berisi pernak-pernik standard, juga terdapat sebuah diaper (popok sekali pakai) bekas lengkap dengan isinya yang sebelumnya merupakan isi perut. Tampaknya diaper bayi, ukurannya kecil.
Ini soal bagaimana ruang publik dijadikan sebagai tempat membuang sampah. Sifat jorok dan menyebalkan macam begini memang tidak kenal strata sosial. Tengok saja sampah yang sering kali saya saksikan terbang keluar dari jendela mobil mewah. Bagi sang pembuang, jalanan disamakan dengan tempat sampah.
Lantas bagaimana dengan diaper tadi? Mungkin penumpang yang meninggalkan diaper itu bingung, dia tidak tahu bagaimana caranya membuka jendela pesawat untuk membuang diaper keluar pesawat. Ya sudah, saya membawanya turun dari pesawat, karena awak kabin sepertinya juga tidak peduli dan hanya mengatakan nanti akan diambil oleh petugas kebersihan. Ketidakpedulian memang merepotkan.
Gimana indonesia mo jadi t4 ksukaan para turis, klo orang2nya pada bau,,,???
“Sifat jorok dan menyebalkan macam begini memang tidak kenal strata sosial”
Betul pakdhe… Jorok itu mau strata atas atau strata bawah sama aja kalau orangnya tidak kenal dengan yang namanya kebersihan serta dampaknya bagi orang lain maupun lingkungan bahkan untuk diri sendiri. Menyebalkan ketemu hal seperti itu.
Lahh.. emang sebelum pesawatnya terbang enggak ada prosedur cek kebersihan yah?
dibawa turun dr pesawat buat souvenir mas… :-). Kalau emang buat koleksi di rumahku banyak nih, dengan berbagai variasi isi….
itu punya saya!!
punya saya!!
kok dibuang, sih?
Pesawat apa itu Pakdhe?
Mosok sebelum terbang gak dibersihin dulu?
perlunya kesadaran diri dari setiap manusia agar tidak mengganggu orang lain..
Salut sama pakdhe ya buang tuh sampah. .Bisa jd kalo dibiarkan ya cuma akan dstu terus
weks jorok banget yak..
wiks.. nggilani… kemproh
Apa saja yang bisa ditemukan di kantung kursi penumpang pesawat terbang? Kartu petunjuk cara menyelamatkan diri? Katalog barang jualan? Majalah (inflight magazine)? Kantung mabuk udara (untuk penampung muntah)?
kartu doa, sir! hihihi
kayaknya saya juga nda tau gimana buka jendela pesawat 🙂
hiiiiii….jorok! masih mending karena penerbangan jarak dekat. kalo ke tokyo, gimana ya?
eh, pesawat apa itu? bukan cargo kan? atau pesawat sampah? [temennya truk sampah] :p
Si Zam popok nya ukuran berapa sih?
dan ketidakpedulian dalam semua aspek akan berakhir deskruktif
hmm..teledor juga yah
mau dapat rejeki kali pakdhe..
weladalah, hla wongndobos, ini celoteh ndobosnya aja x
ke-tidakpedulian ? itu hanya berlaku untuk mereka yang merasa orang “KOTA” (budaya ndobos ada disana).
busyeettt…kalo liat gambarnya sih penerbangan domestik, pernah ketemu model gitu juga di internatinal flight, sir?
pesawatnya apa tuh om?
😀
wuidih…
inilah indonesia..
*ngakak baca komengnya zam*
*lgsg bayangin zam pake pampers merk huggies, berjemgot, dan berkacamata, astagaaaaaaaaa*
ya ampun pakdhe…..saya jd pengin ketemu sama ibu yang buang pampers di saku jok itu deh.
whats on her mind ???!!
Situ naek kelas ekonomi ya? Oh..pantes..wekekek….
Mungkin bisa dibawa ke Laboratorium Forensik milik POLRI di Jakarta, kemudian kita bisa cek DNA dari fases yang ada untuk diketahui, Umur, Jenis Kelamin, penyakit yang diderita bayi itu beserta penyakit keturunan yang mungkin diwariskan oleh orang tuanya.
Jika semua data sudah didapat, maka ada dua hal yang bisa kita lakukan, .. yaitu :
IKHLAS … dan LUPAKAN …
🙂
@ ZAM
Zam, ternyata itu punyamu?
Ah kamu bikin aku malu
Pantas kamu selalu bau
Sampai-sampai puyeng kepalaku
@ Nona Dita:
ah, itu kan seharusnya tanggung jawabmu
yang melakukannya kan buah hati kita
namun aku tau beratnya beban menjadi ibu
demi kamu aku rela menanggung dosa
@ ZAM
Seharusnya kamu berhati-hati
Jangan menebar bau di sana-sini
Jangan buang popok sembarangan lagi
Malu aku pada pemilik blog ini
@ Nona Dita:
popok kotor memang harus dibuang
tapi kemarin itu sungguh aku terlupa
maapkan diriku ya sayang..
lain kali akan kujaga dengan seksama,.
@ ZAM
Baiklah,kali ini aku maafkan
Tak perlu perpanjang permasalahan
Lihat sekeliling kalau sedang di jalan
Takutnya kita kembali jadi bahan postingan
saya salut sama bapak karena bapak peduli 🙂
lalu dibuang dimana itu popok?
wah jadi tempat *ehm.ehm…* nonadita+zam
huehuhehehuehue
“Bagi sang pembuang, jalanan disamakan dengan tempat sampah.”
>>Bagi sang pembuang, pesawat disamakan dengan tempat sampah.
dilarang membuang sesuatu apapun dari udara, sebab membahayakan lalu lintas udara dan membahayakan jalur terbangnya Gatotkoco 🙂
yaoloh jorok banget…
yang lebih buruk dari “benci” memang “tidak peduli”. sok atuh…
wah sampean jadi penyelamat orang-orang sepesawat MA60! salut.
waduh, untung saya dah jarang naik pesawat lagi. lebih sering naik sepeda onthel.
itu namanya rezeki nomplok, sir ..
saya berharap dapat menemukan laptop di pesawat.. 😀
nggilani…jijik…huek…