Kesintingan Judi

judi.jpg

Ini cerita lama (tetapi belum usang) tentang kesintingan yang sudah agak lama terjadi. Saat itu saya sedang melakukan pengamatan burung di Pantai Lumajang. Untuk saya, pengamatan burung di pagi hari selalu disertai rasa malas, termasuk enggan berganti kostum. Pagi itu saya berbaju kaos dan memakai sarung. Teropong menggantung manja di leher dan ransel kecil berisi pernak-pernik pengamatan menggelayut indah di punggung.

Pengamatan hanya sampai pukul 11 pagi, tetapi itu matahari seperti bisa beranak, teriknya luar biasa. Untuk melindungi kulit mulus ini dari sengatan matahari yang ganas, payung dikeluarkan dan dikembangkan. Berwarna pink.

Dalam perjalanan pulang ke kemah induk itulah seorang bapak tua menghentikan langkah saya. Berkali-kali dia bertanya “nomer berapa … nomer berapa”. Masih dengan rasa bingung, secara sembarang saya menyebutkan 170 (itu nomor index spesies burung yang saya cari-cari). Masalah selesai sepertinya, hingga saya dengar itu gelegar tawa teman-teman saya pengamatan.

“Mas, sampeyan dikira orang gila. Itu bapak tadi nanya nomer untuk dipasang judi togel.”

Judi, apapun bentuknya buat saya merupakan sebuah kesintingan. Dua nomor terakhir pelat mobil yang akan muncul di pengkolan, sering dijudikan. Hasil akhir pertandingan sepakbola juga demikian. Dalam dunia perburungan bahkan pernah ada perjudian unik. Beberapa ekor burung Albatross yang dipasangi penjejak satelit untuk keperluan penelitian, lantas dijudikan. Sebuah pacuan burung berjarak 6.000 mil dari Australia ke Afrika Selatan. Dalam skala yang lebih kecil, merpati balap juga dijadikan sarana judi di banyak negara.

Kesintingan lain adalah laku yang ditempuh oleh para penjudi. Mulai dari menafsir mimpi yang lantas di-decode menjadi angka taruhan, meminta petunjuk alam gaib sehingga harus rela tidur di kuburan, hingga mengejar-ngejar orang (yang dituduh) gila untuk ditanyai.

Taruhlah setelah kalah berkali-kali, uang habis hingga berhutang, akhirnya si penjudi mendapatkan keberuntungannya. Dia menang, dan uang datang. Lantas uangnya untuk apa? Ya, untuk berjudi lagi. Hutangnya? ya nanti dulu, ini siapa tahu bakal menang lagi.

Lantas bapak yang bertanya nomer ke saya tadi bagaimana? menang? Tampaknya tidak. Saya tahu persis dia tidak akan menang jika memasang nomer 170. Beberapa hari setelah kejadian itu, seorang kawan ada mengabarkan, “Mas, nomer 170 yang sampeyan pasang kemarin itu gak keluar.” Asem !!!

Gambar diambil dari sini.

Join the Conversation

26 Comments

  1. Untung saya ndak bisa membayangkan bagaimana bentuk sampeyan waktu itu dhe. Berpayung pink, berkaos, dan memakai sarung.

    Imajinasi saya masih normal dan baik ternyata.

  2. lho lho…yang dituduh gila ini siapa? yang masang nomer sapa?

    hahaha…lagian, payung kok pink. harusnya kaos kaki juga pink, trus pake dasi kupu2 pink, pita rambut pink. mirip kado deh :p

  3. Andaikan nomer 170 tadi itu keluar, sumpah saya akan mencari sampean biar ke ujung dunia pun untuk tanya nomer yang akan keluar berikutnya. Sumpah, suwer, i promise you, swear, swear.

    BTW, saran aja nih, kalo mengamati burung jangan pake payung warna pink, nanti bisa didatangi “burung” yang salah lho ….

  4. emang unik – unik pakdhe, ada temen saya yang hoby nontonin buser , sergap atau apa lah itu…

    mereka gak perduli dengan berita, tapi lebih perduli dengan plat nomor yang mungkin nongol, dari plat nomor itu, mereka pun mulai decode, ada pasangan atau apa lah, sibuk ngecak.

    Pas pengumuman nomor keluar, selisih satu angka mereka nyesel, atau angka nya keluar tapi tidak pada letak nya… :)) , lucu, untung saya masih waras, jadi gak ikutan.

  5. wakakakakak…mama saya pernah tuh kasih angka ke orang dan ternyata menang, besoknya ditanyain lagi, tapi malah gak manjur. soalnya mikir dulu. kalau yang spontan itu biasanya yang hoki.. :mrgreen:

  6. pernah sekali menang SDSB pas jaman kuliah, berkat mimpinya teman yg orangnya jujur dan polos. saweran se-kost, hadiahnya buat makan-makan sakblenger-e….. 😀

  7. plat mobil saya pernah dipasang buat judi sama satpam kantor. Menang pulak!
    Dia mau bagi duitnya sama saya, tp saya gak mau. Ntar gak bisa masuk sorga ah! hehehehe…

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *