Ini bukan soal perut yang lapar lantas perlu diisi, mungkin soal selera. Tetapi bagi saya, ini lebih soal gengsi. Perkara di belakang itu ada soal kekejaman, bisa jadi itu adalah soal yang (di)lain(kan). Baiklah jika persoalannya hendak dipisahkan, maka saya tidak akan bicara soal selera dan gengsi, hanya soal kekejaman (inipun ukurannya relatif). Ini soal memakan sirip hiu, yang kabarnya berharga mahal per porsinya.
Proses mendapatkan sirip hiu buat saya kok ya kejam. Hiu yang tertangkap masih hidup itu, lantas siripnya dipotong, dipisahkan dari badannya. Hiu yang tidak lagi bersirip dan masih megap-megap itu lantas dibuang kembali ke laut dan mati perlahan-lahan. Tanpa sirip, hiu tak mampu berenang dan tanpa berenang hiu akan mati tercekik karena (banyak) jenis hiu harus berenang agar insangnya mampu mengambil oksigen yang terlarut dalam air. Kenapa hiu tak bersirip dibuang begitu saja, dagingnya apa tidak dimanfaatkan? Ada sih yang dimanfaatkan, tetapi harga daging hiu biasanya sangat rendah sehingga dianggap tidak menguntungkan untuk dijual (dibandingkan dengan ongkos tangkap dan angkut).
Lantas ada berapa hiu dalam setahun yang harus diamputasi begini saban tahunnya? Sulit mencari angka pasti, hanya saja angka perkiraan yang ada menunjukan angka yang haih-haih, lebih dari 26 juta hiu bahkan mungkin lebih dari 70 juta.
Sebagai mahluk omnivora (pemakan segala macam), selera sebagian manusia memang kadang mengerikan bagi sebagian lainnya termasuk dalam hal memakan sirip hiu. Hiu sendiri, yang sering digambarkan sebagai mahluk kejam dan haus darah (tepatnya lapar daging) memiliki peran penting untuk menjaga keseimbangan kehidupan di laut. Sebagai pemangsa di puncak piramida makanan (top predator) di laut, hiu mengendalikan populasi hewan-hewan laut mangsanya, itu tugasnya. Lantas dalam hubungannya dengan hiu, tugas manusia apa? Mengirisi sirip hiu hidup-hidup atau melestarikan hiu?
Gambar diambil dari sini.
Tinggal tunggu waktu, akhirnya manusia akan punah dengan sendirinya, sampai 2012 ?
katanya sirip hiu itu ampuh untuk menyembuhkan penyakit apa gitu deh Pakde.. cuma ya itu, baru katanya… π
hiks iya pakdhe…
udah denger info ini sejak kapan. saya pernah lho pakdhe, riwil sama seorang temen begitu tau dia penggemar sup hisit.
buat aku, proses ini menggambarkan kemaruknya manusia cuma utk nuruti gengsi dan taste (??). dan makanan2 begini ini kan yg bisa nikmati cuma mereka yg berkantong tebal.
taruhlah spt cakar beruang, otak monyet, zakar harimau, etc etc. *aku punya resepnya utk makanan dg bahan baku cakar beruang dan zakar harimau tuh, dpt dr majalah. pengen tak sobek2 itu redaksinya*
selain alasan kekejaman, ya itu, alasan keseimbangan ekosistem, menjaga mata rantai lingkungan.
huh… *prihatin bgt*
kl gini, rasanya pengen jd vegetarian. π
tp masih gampang tergoda sate kambing, ayam goreng, bebek bakar ki…
@chic
alasan itu ga bisa jadi pembenaran…
karena kl itu alasannya, dengan meneliti kandungannya, mustinya bisa dapat subsitusinya.
katakanlah berkhasiat utk mengobati flu, ga enak badan, lbh berstamina, etc etc…kan itu bisa didapat dr sumber daya alam lain spt misal tumbuhan dan buah2an *prihatin lg*
Karena ekosistem itu suatu saat pasti akan hancur, perbuatan kita cuma mempercepatnya ya Pakde?
ini gara2 orang dinasti ming iseng, pakde. bosen bikin sup pake sayuran, mereka cari yang aneh2.
aaaa…kesian hiu nyaa.. π₯
smogga makin banyak orang yang sadar dan ga mau makan makanan olahan dari hasil kekejaman π
wuih, jahatnyaaaaaa :((
saya sendiri gak suka makan hewan-hewan yang jarang dikonsumsi seperti kelinci, kura-kura, atau ular. gak suka aja. lebih baik makan yang biasa-biasa aja seperti sapi, ayam dan ikan yang pasaran. π
sangat setuju kalau omnivora sejati adalah manusia
bukan sekedar beda makan daging atau tumbuhan
tapi yang dimakanpun diberi tekanan pemaknaan selera bahkan khasiatnya, kali ini memang sirip hiu, lain waktu cula badak, air liur walet, bahkan tangkur, hingga embrio yang direndam arak untuk obat kuat . . .
bisa jadi memang hanya sedikit yang percaya mithos selera dan khasiat ini, tapi selama mampu menguatkan permintaan pasar, maka ini akan menjadi bagian kuat peradaban manusia . . . !
manusia emang suka aneh-aneh. pemakan hiu itu tak pernah berpikir ya kalau hiu juga berhak berbahagia?
pernah ga orang2 itu membayangkan posisinya dibalik. Kaki tangannya diamputasi untuk dimakan tuan harimau?
ga bisa nyari makan lagi kan? akhirnya mati pelan2 ala hiu.
*serem sendiri baca komenku*
saya dikasih tau tika soal ini,.
dan tika jadi pinter gitu karena dikasih tahu pak de… π
Di bandung saja, yang konon jauh dari laut,..
banyak warung sea food mnawarkan hidangan hiu..
katanya sih “rasa bintang lima, harga kaki lima..” gitu pak de..
sirip hiu itu enak ga sih pak?
Kok kejem ngono sih carane? π₯
mending dimakan sak hiu-hiunya…
hehehe.. ojo ngono toh
Salam Sayang
Orang kok tega ya, mengamputasi binatang semata demi menyajikan makanan itu?
Ah ya, sirip hiu kan mahalnya naudzubillah…. +_+
Dulu kita takut hiu. Bahkan sampai dibuat film yang mengisahkan bahwa hiu adalah makhluk paling menakutkan.
Sekarang… mungkin para hiu juga sedang membuat film tentang manusia yang menakutkan.
lha iyo, yang aselinya hama itu siapa?, mereka atau kita (manusia), manusia yang beranak pinak kayak trewelu, makan berton-ton gabah, kita lah yang hama buat mereka!
sop sirip hiu enak lho pakdhe…… π
Harusnya manusia ternak hiu dulu, baru berhak ambil siripnya.
mendingan makan babi yah..
setidaknya mengurangi flu babi berkembang biak lewat babi.
Sirip Hiu menurut penelitian hanya memiliki kandungan seperti kuku, tanduk, dan its tasteless.
Yang membuat enak setelah dalam hidangan sop hisit adalah ramuan rempah rempah, bumbu bumbu masakan, kecap saos tiramnya, dan berbagai sayuran yang dicemplungkan ke sana.
jangankan sirip hiu, temen sendiri juga sering dimakan.. π
Kebanyakan dari kita tuh PERCAYA sama apa yg belum tentu ketauan sih.. misalnya, katanya sirip hiu bisa bikin berstamina.. Lah.. gak usah jauh2 tong! Lari pagi aja 4 kali puteran di komplek sendiri, betis juga jadi lebih kenceng..
mendingan juga Tuna asam padeh
repotnya, makan sirip hiu cuma gara-gara mitos…sama kayak kasus organ ular atau mahluk melata lain…memang kampret!
tugasnya maka siripnya
π
oentoeng adja itoe hioe ndak idoep di tjiliwoeng, kalo ada di sana pasti soedah diboewat pepes hioe
sedia:
sup buntut hiu
goreng lidah hiu
sate jerohan hiu
sirip hiu bakar
dada hiu goreng ala thailand
ase-asem hiu komplit
piye, pak mbilung?
dak kira mung ndobos sirip thok je, jebul sak hiu-hiu ne barang to…
matur nuwun…
KEJAM !!! sekarang saya menjadi seorang vegetarian. Memakan sapi dan ayam saja merasa bersalah apalagi sirip hiu. Cuma orang-orang tolol yg greedy yg bertindak seperti itu. Saya pernah lihat cara pengambilan sirip hiu. Memang langsung dipotong walau hiu tersebut masih hidup. Kejamnya manusia. Saya punya niat untuk membuat suatu perkumpulan yg melarang perburuan hiu takut2 hewan ini menjadi langka. Ada yg punya masukan ?
welehh ntarr punahh HIU nya
hehe…mending di lestararikan…