Ini Soal Aliran Darah

Ya, saya paham sejak dulu bahwa tempat di mana saya sekarang tinggal ini memang tempat tujuan orang tetirah, mencari gembira, menyegarkan diri. Wajar saja jika segala macam hiburan ada tersedia di sini, termasuk yang konon katanya hiburan sembunyi-sembunyi. Tetapi saya kok ya masih tidak bisa tidak kaget kalau pada suatu hari di pintu rumah terselip sebuah kartu nama … atau kartu jualan tepatnya.

boy_escort.jpg

Soal orientasi sexual sampeyan, itu bukan urusan saya, pun demikian jika ternyata yang berdagang salah alamat dalam menjajakan barang dagangannya. Namanya juga usaha. Tapi tengoklah harga yang dipasang, Short time Rp 500.000 (2 hour), Long time 1.000.000 (1 day) dan Contract 100.000.000 (3 month). Soal salah-salah sedikit, kurang huruf “s” untuk kata “hour” dan “month” maklumi sajalah, toh Bahasa Inggris bukan bahasanya.

Menurut saya, sang penjaja tidak pandai berhitung untuk dagang. Kalau ada yang berminat, ya mbok ngeteng saja, harian, yang 1 juta itu per harinya itu, daripada sekaligus 3 bulan. Toh jatuhnya lebih murah, dan belum lagi jika sampeyan bosan sebelum masa kontrak habis. Mungkin kata-kata manis kawan saya itu ada benarnya. Kawan itu bilang “Karena laki-laki tidak bisa mengalirkan darahnya secara serentak ke otak dan penis” (Arya Perdhana, 2009). Saya kok menangkap kejujuran dalam kata-katanya itu, mungkin dari pengalaman pribadinya.

Join the Conversation

28 Comments

  1. mbok jangan salah sangka dulu, itu beneran boy escort untuk menemani (looking after) orang tua seperti sampeyan yang pelupa 😛

    Woh iya ya, suwun Sam sudah diingatkan. Tapi kalau untuk menemani aku pilih sampeyan sajalah 😀 -Mbilung-

  2. hasil penyadapan: – otr –
    hasil investigasi:
    aliran darah pelaku tetap baik dan normal, tidak hanya menuju dua target, bahkan secara simultan ke yang lain.
    tindak lanjut: – ih najong . . . . 😉

  3. jadi inget dulu pakde pernah bilang kalo pak satpam yg jaga rumahnya sombong karena ga mau diajak ngobrol di dalem rumah. nah mungkin “si boy” itu bisa nemenin pakde ngobrol2 di dalam rumah 🙂

  4. Anu Mas, barangkali tarif per hari itu hanya 12 jam (entah siang atau malam), sementara kontrak 3 bulannya itu full time pagi siang malam. Bisa jadi kalau ngeteng tiap hari dia minta dibayar dobel.

    *sumpah saya bukan pengiklan, ataupun pengguna, hanya menebak saja*

  5. huahahahaha, semakin lama alirannya semakin tak terasa. jadi wajar, kalo tarifnya murah untuk jangka waktu lama. bayangin aja jasanya ketika di kontrak 3 bulan, tapi dipake non stop. kecuali pas makan atau buang hajat hi hi hi

    salam kenal om 🙂

Leave a comment

Leave a Reply to Riki Pribadi Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *