Ya, saya paham sejak dulu bahwa tempat di mana saya sekarang tinggal ini memang tempat tujuan orang tetirah, mencari gembira, menyegarkan diri. Wajar saja jika segala macam hiburan ada tersedia di sini, termasuk yang konon katanya hiburan sembunyi-sembunyi. Tetapi saya kok ya masih tidak bisa tidak kaget kalau pada suatu hari di pintu rumah terselip sebuah kartu nama … atau kartu jualan tepatnya.
Soal orientasi sexual sampeyan, itu bukan urusan saya, pun demikian jika ternyata yang berdagang salah alamat dalam menjajakan barang dagangannya. Namanya juga usaha. Tapi tengoklah harga yang dipasang, Short time Rp 500.000 (2 hour), Long time 1.000.000 (1 day) dan Contract 100.000.000 (3 month). Soal salah-salah sedikit, kurang huruf “s” untuk kata “hour” dan “month” maklumi sajalah, toh Bahasa Inggris bukan bahasanya.
Menurut saya, sang penjaja tidak pandai berhitung untuk dagang. Kalau ada yang berminat, ya mbok ngeteng saja, harian, yang 1 juta itu per harinya itu, daripada sekaligus 3 bulan. Toh jatuhnya lebih murah, dan belum lagi jika sampeyan bosan sebelum masa kontrak habis. Mungkin kata-kata manis kawan saya itu ada benarnya. Kawan itu bilang “Karena laki-laki tidak bisa mengalirkan darahnya secara serentak ke otak dan penis” (Arya Perdhana, 2009). Saya kok menangkap kejujuran dalam kata-katanya itu, mungkin dari pengalaman pribadinya.
wakakaka…. asem tenan. eh, tp akhirnya make jasa dia ngga pakde? :))
keknya ohm alyak tertarik tu, dhe, hahahaha
wow fantastis harganya….
pederastic ? ;))
wakakakak. arya… arya….
ehm. [memelankan suara] mangsude opo top kuwi?
Betul Pakde…jadi musti pilih salah satu, mau make kepala atas apa bawah.
kok pakde bisa dapet kartunamanya? :O
mbok jangan salah sangka dulu, itu beneran boy escort untuk menemani (looking after) orang tua seperti sampeyan yang pelupa 😛
hemm bekas memakai jasanya pakde 🙂
sekarang sudah pindah profesi “jualan burung”, dhe?
😯 Ha ?! Hihihi .. Ada ada aja pakdhe ..
suwun om infone
*nelpon endiks*
kok pakdhe masih nyimpen kartu namanya?
*curiga*
hasil penyadapan: – otr –
hasil investigasi:
aliran darah pelaku tetap baik dan normal, tidak hanya menuju dua target, bahkan secara simultan ke yang lain.
tindak lanjut: – ih najong . . . . 😉
Wah! Iki yo ngomongke manuk, tapi manuk’e cuman bisa untuk menghibur satu gender
*jadi pengen bikin kartu nama* wkwkw…
jadi mas arya itu sekarang pakar aliran darah ke penis atau gimana?
pakde sekarang jd makelar boy escort ya?
jadi inget dulu pakde pernah bilang kalo pak satpam yg jaga rumahnya sombong karena ga mau diajak ngobrol di dalem rumah. nah mungkin “si boy” itu bisa nemenin pakde ngobrol2 di dalam rumah 🙂
salam hangat dan persaudaraan dari KomBlog KalSel (http://kayuhbaimbai.org). Mohon maaf kalau OOT
saya butuh bantuan untuk dapat no contact person ketua komunitas/adminnya untuk saya bikin list Blogger Se-indonesia, mohon bantuannya teman. sms saya di 085251534313/0511-7718393
salam
chandra
wes enak dapet bayaran 😛
oo bnr iru mas.. soalnya kan kl penis bekerja, otak hilang kendali.. huaha
salam kenal yah! 😀
nanti kalo aku ke bali, ndak perlu mbayar panjenengan tho?!
kok nomer telepone di urek-urek pakdhe?? susah klo ada yang mau telpon.. 😀
Anu Mas, barangkali tarif per hari itu hanya 12 jam (entah siang atau malam), sementara kontrak 3 bulannya itu full time pagi siang malam. Bisa jadi kalau ngeteng tiap hari dia minta dibayar dobel.
*sumpah saya bukan pengiklan, ataupun pengguna, hanya menebak saja*
huahahahaha, semakin lama alirannya semakin tak terasa. jadi wajar, kalo tarifnya murah untuk jangka waktu lama. bayangin aja jasanya ketika di kontrak 3 bulan, tapi dipake non stop. kecuali pas makan atau buang hajat hi hi hi
salam kenal om 🙂
we’ik, kok ya boy escort, dudu girl escort. apa gara2 boy itu ada burongnya yaaa
pakde…aliran darah pa aliran dana??lho yang mana yangbenar…