Dia Ingat Saya

Alkisah pada suatu hari yang gelap (karena sudah malam) di sebuah bandara antar bangsa kebanggan sebuah negeri, saya berserobok dengan serombongan awak kabin yang wajahnya mirip semua dari sebuah perusahaan penerbangan yahud. Entah kenapa saya memandangi mereka. Lantas, satu diantaranya tersenyum dan saya juga tersenyum, malu seperti anak muda yang tertangkap sedang curi-curi pandang.  Dia datang menghampiri, saya heran. Bukannya berkata “ape lu liat-liat“, dia malah berkata…”Hi how are you … we met in a flight from Sydney.” Mak jang!! …

Ah ya, saya ingat dia (akhirnya). Saya dengan sopan bertanya, bagaimana dia bisa ingat saya. Dia menjawab “I never forget the passenger who made me laugh and ruined my galley.” Lho padahal saya tidak mengobrak-abrik dapur pesawat, saya hanya membantunya dengan melayani diri saya sendiri. Lantas pertemuan itu berakhir begitu saja. Ada basa basi sebentar, dan dia lantas berlalu menyusul teman-teman kerjanya. Tidak ada yang spesial, tidak ada tukar menukar nomor telepon atau alamat Facebook -entah dia punya atau tidak- (hahaha you wish! … you dirty old man).

Sesudahnya saya sibuk berbincang-bincang dengan diri sendiri. Senang juga kalau ada yang mengenali diri kita, apalagi oleh orang yang hanya sekali pernah bertemu. Saya kagum, bagaimana dia bisa mengingat wajah saya? Setiap hari dia pasti bertatap muka dengan ratusan penumpang. Ah, mungkin karena faktor “ruined my galley” itu penyebabnya. Kadang ada tindakan-tindakan orang lain yang dianggap ganjil yang dapat membantu kita mengingat seseorang dalam rentang waktu yang cukup lama. Misalnya, saya masih ingat walaupun samar-samar, ekspresi girang kawan-kawan saya saat saya terjerembab dari pohon jambu batu karena mau pamer saya bisa manjat.

Oh … mungkin juga faktor lain penyebabnya. Faktor “I made her laugh”. Jika ini benar, maka ini membuat saya iba. Dari sekian ribu penumpang yang ditemuinya, apa semua bikin dia merengut? … kecuali saya *jingkrak-jingkrak walaupun masih iba*. Saya tentu saja mengingat banyak orang yang dapat membuat saya tertawa. Orang-orang seperti Joni Gudel, Gepeng, Asmuni, Jeremy Clarkson atau Rowan Atkinson misalnya. Mereka membuat saya gembira, itu intinya. Mungkin ada cara baginya untuk tetap tertawa gembira walaupun pesawat dipenuhi oleh para penumpang nakal yang membuatnya merengut … suruh saja mereka duduk di luar.

Join the Conversation

27 Comments

  1. memang, karakter yang kuat dari seseorang (misalnya: suka pethakilan), membuat orang lain lebih mudah mengingat. memangnya mas mbilung ngapain saja di pesawat?

    Nganu…saya hanya melayani diri sendiri saja Mas -Mbilung-

Leave a comment

Leave a Reply to Genduk Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *