Bagi saya, ini adalah sebuah perjalanan tanpa persiapan yang benar. Semua dilakukan dengan terburu-buru, tetapi toh saya memutuskan untuk tetap berangkat. Bagaimana tidak, iming-imingnya terlalu menarik untuk diabaikan. Pergi ke sebuah pulau yang di peta juga amat sangat susah dicari. Maka begitulah, saya pergi ke pulau tanpa penghuni tetap itu. Pulau Moromaho (ada pula yang menulisnya Moromahu), yang merupakan pulau paling selatan di Kepulauan Wakatobi (atau dulu lebih dikenal dengan nama Kepulauan Tukang Besi) di Sulawesi Tenggara. Wakatobi sendiri sebenarnya adalah singkatan dari nama pulau-pulau utama di kepulauan ini (Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko).
Petualangan dadakan ini dimulai dari Kendari menuju Wanci di Pulau Wangi-Wangi yang merupakan pintu gerbang menuju Kepulauan Wakatobi. Sempat tertahan dua hari di Kendari karena pesawat terbang yang akan digunakan sedang amat sangat sibuk mengangkut orang-orang yang sepertinya penting. Sebetulnya gampang saja, sobek saja itu tiket pesawat, toh masih ada kapal laut yang bisa membawa saya ke sana. Tetapi dasar orang tinggi hati, saya enggan menyerah.
Akhirnya saya bisa mendapatkan pesawat terbang idaman itu, sebuah pesawat bermesin tunggal (tetapi berpilot dua) Cessna-208 Caravan yang dirancang untuk mengangkut 12 penumpang. Baru kali ini saya naik pesawat terbang yang jumlah pilotnya lebih banyak dibandingkan jumlah penumpangnya. Saya adalah satu-satunya penumpang. Para pilot yang berseragam batik itu akhirnya menjadi teman ngobrol selama penerbangan yang hanya 45 menit dari Kendari ke Wanci. Sayangnya mereka tidak mengijinkan saya untuk memegang kemudi pesawat. Mungkin mereka ngeri pesawatnya saya ajak koprol.
Matahora adalah nama bandara di Pulau Wangi-Wangi. Kelihatan pembangunan bandara ini masih belum rampung sepenuhnya, walaupun landasan pacunya sudah bisa didarati pesawat yang saya tumpangi. Dari Bandara Matahora di Pulau Wangi-Wangi ke Wanci masih perlu satu jam lagi naik mobil. Mungkin akan lebih cepat naik ojeg sebetulnya karena kondisi jalan yang masih belum selesai dibangun. Sayangnya, tidak ada ojeg di bandara ini, mungkin mereka hendak meniru Bandara Soekarno-Hatta yang bebas ojeg.
Tiba di Wanci yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Wakatobi, saya sudah ditunggu dengan harap-harap cemas oleh sang kapten speed boat beserta awak kapalnya (yang hanya satu orang) karena hari memang sudah sore. Tanpa sempat berganti baju dan mandi (yang memang tidak perlu karena tak berpengaruh pada nilai ketampanan) kami bertiga langsung menuju Pulau Moromaho. Belum lama melaju, Pak Kapten sudah mengajukan usul, “Pak, kita bermalam saja di Pulau Tomia ya, terlalu malam kalau terus ke Moromaho.” Saya hanya mengangguk setuju saja. Tidak berani saya membantah usulan Pak Kapten, bisa-bisa saya dijadikan jangkar jika membantah.
Ceritanya bersambung saja ya…saya sudah ngantuk.
gimana rasanya matiin hengpong? apakah dunia terasa sunyi dan sangat indah? 😛
pantes, di-BB, di-sms ga da yang masuk, pdhal isinya ngabari yg tadi di telpon :))
rasanya kok saya ndak berani menerima jika saya dihadiahi paket hanimun atau semacamnya ke pulau ini. meskipun masih ada hadiah tambahan pesawat dan pilot2nya itu.. ngeriii.. 😀
serinya sampe berapa nih
Woh, Pakdhe Mbilung belajar ndoyok!
>o< sepertinya seruuuuu
WOOOGH COMBO PONGAH! hahaha…
ahh, pesawat paling kecil yg saya tumpangi cuma model ATR-72 -> blom bisa pongah
bangun-bangun ndak malah ditinggal pulang Pak Nahkoda toh Pakde 😀
wakatobi?? sekalian nyelem ndak, pakdhe? 😀
ndoyok kelas beratzz..gak pake sepda tp pake pswt nyah nyah nyah
bwakkakakak,,pakdhe bolehnya ngece itu lohh..mosok sama kyk sukarno-hatta..seru nggih pakde perjalannya…mau ngelus2 burungnya siAPA dhe??
mau jadi bolang atau wira? itu komikmu yg tebel pernah kupinjam dulu. masih ingat nggak judulnya? menarik banget buku itu….dulu pengen minjem lagi udah keburu pindah
SUSI Air?
mandi ga ngaruh ke ketampanan? ya ya… *manggut-manggut*
wah kayaknya seru nih petualangannya, pakdhe
hahaha…yayayaya, mandi emang ndak ngaruh ke ketampanan, tapi ke bau badan 😀
ada ya pulau manohara? 🙂
bukannya udah diklaim sama tetangga?
*jeneng pulau kok angilllll* :))
banyak advanture …nich keren fotonya…