Sejak pindah dan berkantor di Bali, berat badan saya bertambah dengan pesat. Untuk hal ini, saya lantas menimpakan kesalahan pada juru masak kantor yang masakannya memang enak sangat (buat saya apa sih yang ndak enak?). Akibatnya, badan saya yang semula kecil, mungil, kiyut, imut serta menggemaskan menjadi lebih besar walaupun tetap kiyut, imut dan menggemaskan. Dahulu seorang teman berujar tentang saya begini “… dia sih kalau masuk penjara, itu jeruji penjara harus diganti dengan kawat nyamuk biar dia ndak bisa kabur.” Dampak perubahan morfologi anatomi, atau tepatnya penambahan volume, ini lantas melebar ke mana-mana.
Pakaian: Banyak baju dan celana yang masih layak pakai menjadi tidak pernah lagi dipakai. Jika dipaksakan, isinya bisa menuh-menuhin bungkusnya sehingga dari segi estetika visual sangat mengganggu. Jika dahulu saya bisa tidak ambil pusing dengan warna dan corak baju, sekarang kewenangan tersebut pindah ke para penata busana. Maka komentar seperti “…dari pada dikira ada kue bantal jalan-jalan, lebih baik begini begini dst…” adalah hal yang umum didengar.
Olah jasmani: Dahulu saya adalah salah satu dari pelari jarak pendek tercepat di sekolah menengah dan menjadi bagian dari regu lari beranting (estafet) jarak pendek sekolah. Stamina saya juga baik dan kadang berada di urutan yang dapat hadiah jika ada pertandingan lari jarak menengah (1.500 m). Soal ketahanan juga yahud punya. Berjalan berhari-hari dengan menggendong ransel 20-an kg, naik turun gunung, bukan masalah. Tidak hanya di darat, di air saya juga tidak buruk, terutama untuk berenang jarak pendek 100 m dengan gaya bebas (tapi sopan). Seiring dengan bertambahnya beban yang harus ditanggung oleh kaki, berkurang pula semua kemampuan super hero saya itu.
Ruang: Melebarnya tubuh membuat kebutuhan ruang saya juga bertambah. Kursi pesawat di kelas ekonomi yang tadinya serasa luas sangat, mulai terasa sesak. Lantas saya menghibur diri … kursi pesawat jaman sekarang kok kecil-kecil ya? Lantas disertai tuduhan berdasarkan perasaan semata … ini pasti karena perusahaan penerbangan berusaha menjejalkan orang sebanyak mungkin.
Hal-hal di atas hanya sedikit contoh akibat lalainya saya dalam merawat tubuh. Perut yang sudah seperti tudung saji jika dilihat dari samping, atau seperti rantang susun jika dilihat dari depan sudah menjadi sumber “kekaguman” kawan yang beruntung melihat saya tanpa baju. “Astagaaaaa…itu perut”, demikian seruan kekaguman yang paling sering saya dengar. Saya maklum dengan kekaguman mereka setelah menyaksikan “timbunan kebahagiaan” yang saya miliki.
Tampaknya, sudah saatnya saya mengurangi kadar kekaguman teman-teman itu.
Gambar diambil dari sini.
aku penggemukan dsitu boleh ngga dhe?
kalau kata tour guide di ulen sentalu…
ganesha itu perutnya besar karena isi nya ilmu…
saya percaya pakde juga begitu…. 😀
alaaah wedus, kok ya tak baca ini postingan
hahaha..saya jadi rancu sama hubungan dengan gambar bajunya pak dE mbiLung.. saya tak beLajaR menimbun kebahagiaan juga wes…^^
wah kasus…posting narsis terburuk yg pernah ada
ra mutu. ra saru babarblas
huahahaha….jadi? kayak gimana program dietnya?
ra sah diet
mengalir bak air aja
atau menggelinding bak buntelan lemak
ayo baju-bajune dikirim kemari saja. 😛
yhowes mulai saiki olahraga Pak
jangan mau dikuasai perut pakde…
nanti jadi terpaksa beli baju dengan ukuran lebih besar dan jadi makin besar 😐
belajar sama momon aja buat detox :p
iki mesti mergo neng bali gak ono krl 😀
Hati-hati…berapa penerbangan menolak membawa penumpang overwight dengan alasan kalau terjadi kecelakaan tidak bisa dievakuasi sesuai standar peraturan penerbangan yaitu 20 detik. Jangan sampai ndak bisa kemana-mana pakde. 😀
kalo fotografernya oke, perut gendutnya ga terlalu keliatan kok pak… 😛
kalo begitu segeralah pindah dari sana e Pakdhe..
poto buktinya mana?
juru masak kantornya pindahin ke kantorku ajalah
pitness bareng fanny aja pakde….
aku juga mengalami gejala yang sama pakdhe …
RAKUS RAKUS RAKUUSSSS!!
Bisa2nya ngatain orang karung bergigi. Cih!
mana perutnya manaaaaaaa?????
foto sex machine-nya mana??
yaolo zam, pengen liat sex machine-nya pakde mbilung? fetish yg aneh.
gak usah dikurangi,
cuma ditertibkan saja, sedikit 😀
yang gmn sich…sex machine itu?…
I’ll try it right away.
wuaduh, bersyukur ya mas, bisa gemuk, awalnya kurus terus, hehehe
brarti bagi orang-orang yang masih kurus – tetap ada harapan bisa menjadi gemuk, soalnya biasanya kalo dah kurus ya kurus terus ampe tuwe, hehehehe