Dahulu

omah-sendok.jpg

Rentang ingatan saya itu pendek, bahkan terlalu pendek bagi banyak kawan. “Masih muda kok pikun!” begitu ujar mereka. Santai saja, dianggap muda itu saya anggap pujian dan pikun itu bukan hinaan, karena begitulah adanya. Di acara reuni, bisa saja saya dengan mudahnya menjadi bahan olok-olok karena secara spontan saya mengucapkan kata tersohor yang lantas diwikikan di wiki gemblung itu “Weeee…Apa kabar … senang sekali bisa ketemu lagi. Kamu siapa?”

Begitulah, pagi ini dalam rangka melawan lupa, saya membuka kembali foto-foto lama yang tersimpan di dalam facebook. Sebenarnya itu foto-foto milik teman-teman saya dan beberapa dari mereka menandai (tag) saya di foto tersebut. Apa yang saya temui sering mengagetkan dan menyadarkan saya betapa cepat semuanya bergerak. Ada begitu banyak informasi, benar-benar belantara teks (dan gambar), begitu kata Paman begawan (yang juga budayawan) itu, dan semua tersimpan secara sama-samar di ingatan saya.

Konon kabarnya, kemampuan otak kita mengingat lebih besar kapasitasnya dibanding harddisk terbesar sekalipun. Walau begitu, apa yang tersimpan di dalam harddisk tersebut membantu saya mengingat kembali apa-apa yang sudah lewat. Banyak sekali yang manis ternyata, wajah-wajah sumringah sedang tertawa atau sedang menertawakan. Ada pula gambar ajakan ini itu, baik yang bermoral maupun yang masih pada batas dapat dibenarkan akal sehat.

Pun demikian, tidak semua lantas ada yang berubah dari wajah-wajah dalam gambar-gambar lama itu. Simbok masih belum menampakan tanda-tanda penuaannya. Ada Dinda dan Mas Hedi yang sumringah selalu. Paman kéré kêmplu yang wajahnya selalu mengingatkan saya pada guru biologi saya di SMP yang merupakan seorang pelempar penghapus jitu (apalagi jika sasarannya saya). Dik Wi dengan kerahnya atau dua jelita Jeng Sri dan Rara Pareawati yang tetap berusaha tampil jelita.

Upaya saya melawan lupa tampak sebagai kegiatan yang membuang-buang waktu. Bagi saya, saya memang perlu waktu untuk waktu yang telah lalu.

Join the Conversation

24 Comments

  1. kangeeeeen!! huhuhu…

    aku kangen sama cikal bakal ‘keluarga besar suromenggolo’ yang sekarang sudah beranak pinak bercucu cicit.. dan menjadi keluarga yang semakin besar.

    aku cinta kalian semuaaa.. *mbrebes mili*

  2. yang pasti sih, sistem index otak kita sebetulnya lebih mantep daari google yah pakde… 😀

    PErtanyaan besarnya, jadi sebetulnya sudah berapa tua toh? 😀

  3. soal kapasitas sudah di atas rata kok sir . . 😛
    yang masih misteri itu urusan kecepatan
    bisa2 perndobosan ini sudah menyentuh area 30 Terabit per detik (Tbps) atau lebih dari 32 Miliar Kbps. (Tepatnya 32.212.254.720 Kbps, berdasarkan konversi via Google) . . . 😉

  4. waaaaaaaaa… kala itu blogspehere masih belum secomplicated ini ya. ternyata aku juga udah tua.. susah keep up dengan yang baru2 🙂

    kangen semuanyaaaaaaaaaa… yuk ketemuan di bogor 😀 Aku bawa yogurt deeeeeehhh…

  5. waktu itu saya masih muda 🙂
    pulang dari situ mogok, buka kap ala montir cantik di perempatan mampang jam 11 malem ekekekekek
    jadi reunian kapaaaaaaan??? di omah sendok lagi ajaaaa

  6. Foto yang kerjaannya ‘mematikan waktu’ ternyata mampu menyeret kita ke masa lalu *cieee…* lebih dahsyat dari tayangan video, menurut saya sih qe3 karena imajinasi akan berputar seiring jari kita membalik lembaran album eh mengklik foto FB qe3

    Salam kenal Sir Mbilung 🙂

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *