Dead as a Dodo

 large_extinctanimals_dodo.jpg

Jika kita bicara soal kepunahan mahluk hidup dari muka bumi akibat ulah manusia, maka nama burung Dodo selalu muncul. Dodo (Raphus cucullatus) adalah spesies burung yang tidak dapat terbang dan endemik Pulau Mauritius (di dunia, burung ini hanya ada di Pulau Mauritius). Dodo yang masih berkerabat dekat dengan merpati dan juga pemakan buah-buahan ini kemudian punah pada penghujung abad ke 17 (tahun pastinya tidak diketahui, mungkin antara tahun 1689 – 1693).


Lantas, Mauritius itu di mana? Mauritius adalah sebuah pulau di Samudra Hindia, sebelah Timur Pulau Madagaskar. Saat ini Mauritius adalah sebuah negara merdeka berbentuk republik. Mauritius sendiri dahulunya adalah pulau tak berpenghuni. Pelaut-pelaut Arab dan Austronesia sudah mengetahui keberadaan pulau ini dan pelaut-pelaut Arab menamainya Dina Harobi. Baru pada awal abad ke 16 para pelaut Eropa menjejakkan kakinya di pulau ini. Para pelaut Portugis datang dan membangun tempat persinggahan di pulau ini pada awal abad ke 16. Tetapi pemukiman tetap pertama di pulau ini baru dibangun oleh Belanda pada tahun 1638 dan mereka menamainya Mauritius sebagai penghormatan bagi Prince Maurice of Nassau. Lalu, apa pasal mereka berbondong-bondong datang ke pulau di tengah laut yang jauh dari negaranya itu? Baca saja tulisan berseri yang saya tulis di blog lama saya dari mulai bagian ini hingga bagian ini.

Lantas apa hubungannya rombongan pelaut Eropa itu dengan punahnya Dodo? Apakah mereka memakan Dodo? Walaupun mereka itu nggragas dan memang ada bukti mereka memakan Dodo, ditambah kelakuan Dodo yang tidak takut didekati manusia (walaupun lantas dikepruk), tetapi penyebab utama kepunahan Dodo bukan itu. Bahkan menurut catatan-catatan mereka, daging burung Dodo itu tidak enak dan keras. Lha, kalau orang Eropa saja sampai bilang itu daging Dodo tidak enak, mestinya rasa daging Dodo betul-betul tidak enak. Ingat, yang mengatakan ini adalah mereka-mereka yang sudah berminggu-minggu hidup dari makanan ransum kapal. Kalau begitu, lantas apa penyebab punahnya Dodo.

Diyakini, penyebab utama punahnya Dodo adalah binatang peliharaan yang dibawa oleh para pemukim dari Eropa itu. Babi, kucing, anjing dan monyet ekor-panjang. Hewan-hewan tersebut dengan gembira merangsek sarang Dodo, sementara tuan-tuan para hewan itu asik juga merangsek hutan yang merupakan rumah bagi para Dodo. Penelitian terbaru juga menunjukan, di penghujung keberadaan Dodo di umi, sebuah banjir besar menghabisi Dodo yang tersisa.Pada saat orang-orang Perancis datang mengambil alih pulau ini untuk membuka kebun tebu di awal abad ke 18 , Dodo sudah lenyap.

Akibat punahnya Dodo masih dirasakan oleh mahluk hidup lain terutama pohon Tambalacoque (Sideroxylon grandiflorum) yang bernilai tinggi dan di dunia hanya terdapat di Pulau Mauritius. Pohon ini bergantung pada Dodo sebagai salah satu penyebar bijinya. Biji pohon Tambalacoque membutuhkan bantuan pencernaan hewan untuk dapat mengeluarkan tunasnya.Pada tahun 1973, diyakini ada 13 batang pohon Tambalacoque saja yang tersisa.

Kepunahan Dodo yang sebagian besar akibat ulah manusia begini menjadi ikon punahnya keanekaragaman hayati bumi karena ulah manusia. Dodo sudah punah, tetapi sebagai simbol kecerobohan manusia Dodo masih hidup. Kata Dodo bahkan dipakai dalam istilah “Dead as a Dodo” sebagai ungkapan sesuatu yang telah punah.

Foto diambil dari sini

Join the Conversation

25 Comments

  1. aaaah kasihan burung dodo T_T cuma bisa lihat di ilustrasi buku-buku cerita jaman dahulu saja :'(

    Jadi…kapan Hanny akan membecakan cerita pengantar tidur untuk saya? – Mbilung –

  2. pertanyaanya, kenapa burung dodo tidak mempertahankan diri? mlayu mlayu misale?

    Analoginya mungkin seperti bocah bangsari yang beranggapan orang sak jakarta baik hati semua 😀 – Mbilung –

  3. kenapa jauh-jauh ke dodo Pakde bukannya Harimau Sumatera kita juga sudah punah

    Harimau Sumatera belum punah. Statusnya saat ini terancam punah dengan kategori tertinggi … Kritis. – Mbilung –

Leave a comment

Leave a Reply to mawi wijna Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *