Rumah Hilang, Satwa Juga Hilang

Tulisan kawan lama saya, IGG Maha Adi, di ePaper Kompas hari ini (Senin, 25 Agustus 2025), mengingatkan saya akan kisah kehilangan habitat atau rumah dari satwa liar di Indonesia.

Saya tidak ingat persentase peran kehilangan habitat terhadap keterancaman satwa liar. Saya juga malas untuk riset, wong cuma buat nulis di blog ini. Tetapi saya ingat bahwa kehilangan habitat adalah ancaman paling besar bagi kelangsungan hidup satwa liar di alam, paling tidak untuk satwa burung.

Di tengah carut marut pengelolaan tata ruang di Indonesia yang penuh dengan tumpang tindih kepentingan itu, makin menyulitkan upaya untuk melestarikan habitat bagi satwa liar. Menggali nikel lebih menguntungkan secara finansial dibanding melindungi satwa, atau membuka kebun kelapa sawit lebih menguntungkan dibanding dengan menyelamatkan orangutan.

Cara pikir jangka pendek begini membuat upaya pelestarian satwa liar di Indonesia semakin sulit. Upaya penyelamatan satwa liar seperti dikeroyok oleh banyak kepentingan. Ya babak belur juga.

Kita ingat kasus tambang di Raja Ampat misalnya, yang akhirnya bisa diselamatkan dari kegiatan pertambangan (tidak seluruhnya) karena Raja Ampat adalah tujuan wisata yang menghasilkan keuntungan secara ekonomi, bukan semata-mata karena keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh Raja Ampat.

Para aktivis lingkungan seringkali harus mengkuantifikasi nilai ekonomi suatu bentang alam (hutan misalnya) jika hendak beradu argumentasi dengan para peminat lahan yang akan menghabisi hutan tersebut. Lalu keluarlah hitung-hitungan nilai ekonomi suatu hutan yang diukur dengan proksi berapa oksigen atau air yang dihasilkan oleh hutan tersebut, lantas dihitung harga pasar oksigen kalengan atau air botolan. Semua harus ada nilainya. Jadi konyol rasanya kalau nilai Kakatua-kecil jambul-kuning misalnya lantas dihitung dengan harga jualnya di pasar burung.

Saya berharap banyak dengan upaya untuk membuat satu peta tata ruang wilayah dan rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil se Indonesia. Apakah saya akan kecewa? Semoga tidak.

Komentar

Satu tanggapan untuk “Rumah Hilang, Satwa Juga Hilang”

  1. Blogombal Avatar

    Menghibahkan lahan HGU atau apalah untuk satwa itu bagus dan mulia. Tetapi akan lebih bagus dan mulia jika negara punya kebijakan yang jelas, dengan dukungan hukum dan penegakannya, untuk itu.

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar