Saya Lelah, Tetapi Tidak Boleh Lelah

Demo tiga hari ini melelahkan sekali buat saya, tidak secara fisik tetapi secara mental. Beritanya bertubi-tubi datang di semua saluran.

Hal yang sama tidak saya alami pada saat peristiwa tahun 1998. Sementara untuk peristiwa Malari di tahun 1974, saya masih terlalu belia untuk mengingatnya, selain itu saya sedang tinggal di daerah yang jauh dari Jakarta.

Mungkin mental saya sekarang terlalu manja. Demo yang hanya (baru) tiga hari saja mentalnya langsung anjlok. Tetapi kalau mau agak adil, tahun 1998 itu kanal informasinya tidak sebanyak dan sederas sekarang ini dan tidak datang bergelombang, tetapi seperti air bah yang nyaris tanpa jeda. Baik itu informasi berupa text, foto bahkan video.

Lelah juga rasanya menapis informasi yang begitu deras, mana yang layak diperhatikan dan mana yang harus diabaikan. Sesekali saya meneruskan informasi yang layak untuk diteruskan.

Meneruskan informasi yang benar sembari membantah informasi bohong adalah sumbangsih saya untuk menjadikan negeri ini lebih baik. Setidaknya itulah yang saya yakini, karena untuk hadir secara fisik di tengah keramaian demonstrasi saya sudah tidak kuat. Untuk itu, saya tidak boleh lelah.

Komentar

2 tanggapan untuk “Saya Lelah, Tetapi Tidak Boleh Lelah”

  1. Blogombal Avatar

    Saya kemarin lelah secara kejiwaan. Untuk memulihkan saya lihat video tentang kebaikan orang, perilaku lucu anjing, dan hal yang menghibur dari dunia satwa. Video hasil AI yang memperoleh keadaan, tepatnya mengkritik pemerintah, malah saya hindari karena saya ingin memulihkan diri.

    Suka

    1. Rudy Rudyanto Avatar
      Rudy Rudyanto

      Benar Mas Paman. Akhirnya saya beristirahat sambil main sama kucing-kucing saya.

      Suka

Tinggalkan komentar