Di rumah ada banyak barang lama yang masih berfungsi baik. Ada pemanggang yang umurnya sudah lebih dari 30 tahun, ada mesin cuci yang juga seusia itu, bahkan ada mesin tik yang umurnya sudah lebih dari 40 tahun. Kami memang tidak terbiasa untuk membuang barang kecuali barang itu sudah benar-benar rusak. Kalau masih bisa dibetulkan ya diperbaiki saja.
Hal itu tidak berlaku hanya untuk alat-alat rumah tangga, juga untuk barang elektronik seperti laptop dan hp. Laptop saya sudah berusia 13 tahun dan masih yahud dan moncer.
Barang lain yang juga lumayan awet adalah sepatu. Kerusakan tentu saja terjadi, tetapi masih bisa diperbaiki. Biasanya kami memperbaikinya di tukang sepatu keliling.

Seperti siang tadi, ada enam pasang sepatu yang harus diperbaiki dan kebetulan bapak tukang reparasi sepatu lewat. Ada yang hanya perlu dijahit saja, tetapi ada juga yang harus ganti alasnya.
Tukang reparasi sepatu keliling begini sudah menjadi pemandangan langka. Atau mungkin saya saja yang mainnya kurang jauh. Saat ini di banyak pusat perbelanjaan modern ada kios reparasi sepatu yang biasanya juga menerima reparasi tas dan koper.

Ini bukan kali pertama kami menggunakan jasa bapak tukang reparasi sepatu ini. Saya sempat mengobrol sebentar tadi dengannya dalam Bahasa Sunda halus.
Kami memilih tukang reparasi sepatu keliling karena praktis, kerjanya bisa ditunggu, relatif murah, hasilnya bagus, dan penjaga kios reparasi sepatu di pusat perbelanjaan terdekat orangnya jutek.
Setelah pekerjaan selesai tidak lupa kami saling mengucapkan terima kasih dan bapak tukang sepatu juga mendoakan agar rejeki kami lancar dan berkah. Sepatu jadi baik plus ada doa yang dipanjatkan.
Tinggalkan komentar