Semut Yang Mengubah Mangsa Singa

Ini kisah tentang satu spesies semut, Pheidole megacephala, yang mengubah mangsa singa di padang savana Afrika. Hal ini juga menunjukan bagaimana kejadian di alam saling terkait satu sama lainnya.

Pheidole megacephala yang juga dikenal dengan nama Semut kepala-besar ini, aslinya tidak ada di padang savana Afrika Timur. Semut ini secara tidak sengaja menyebar di padang savana karena terbawa oleh manusia melalui jalur dagang. Celakanya, semut ini sangat invasif dan memangsa serangga lain termasuk Semut akasia (Crematogaster spp.).

Semut akasia hidup berdampingan dan mempunyai hubungan saling menguntungkan dengan pohon akasia. Pohon memberikan tempat bersarang dan nektar sementara semut menjaga pohon dengan menyerang hewan apapun yang mencoba mengganggu/memakan daun pohon, termasuk gajah dan jerapah.

Datangnya Semut kepala-besar merupakan bencana bagi Semut akasia. Ini karena Semut kepala-besar memangsa Semut akasia dan telurnya. Hal ini berakibat pohon akasia menjadi santapan mudah bagi hewan-hewan pemakan akasia seperti jerapah, gajah dan dikdik. Dengan makin sedikitnya pohon akasia, padang savana menjadi lebih terbuka.

Kita tinggalkan dahulu soal pohon akasia dan kita lihat bagaimana singa mencari mangsa. Santapan favorit singa adalah zebra. Hanya saja zebra mampu berlari kencang jika mengetahui ada singa yang mendekat. Singa perlu semak-semak dan rumput yang tinggi untuk mengendap-endap mendekati zebra dan menerkamnya. Tetapi dengan makin terbukanya padang savana, singa kesulitan untuk berburu zebra.

Pilihan mangsa lain adalah Kerbau afrika (Syncerus caffer) yang biasanya dihindari oleh singa karena kerbau ini galak, mampu membunuh singa dan membutuhkan banyak singa untuk membunuh satu ekor kerbau. Tetapi dengan makin sulitnya berburu zebra, singa lantas mengambil risiko besar dengan berburu kerbau.

Cerita di atas adalah hasil studi dari tahun 2024 (Kamaru , D.N. et al. 2024. Disruption of an ant-plant mutualism shapes interactions between lions and their primary prey. Science) yang memperlihatkan hubungan antara kehadiran Semut kepala-besar dengan perubahan menu makanan singa.