Banyak orang menyamakan monyet dengan kera, walaupun untuk memaki kata yang dipilih adalah monyet.
Tidak sepenuhnya salah sebenarnya menyamakan keduanya. Dalam ilmu penggolongan mahluk hidup, keduanya ada di dalam Ordo Primata atau lebih khusus lagi, keduanya ada di dalam Infraordo Simiiformes. Tapi hanya sampai di situ saja persamaannya. Pada tingkatan yang lebih rinci, monyet dan kera kemudian dipisah.
Terlalu rumit, gampangnya gimana, kalau saya melihat mahluknya, itu termasuk monyet atau kera? Paling gampang membedakan keduanya adalah dari keberadaan buntut atau ekor. Memang keduanya memiliki tulang ekor, tetapi pada monyet ekornya kelihatan kadang malah terjuntai panjang. Misalnya pada Monyet ekor-panjang yang kerap kali dijadikan topeng monyet, mengenaskan, saya gak tega nontonnya. Contoh lain monyet adalah Beruk, Lutung dan Surili.
Lantas kera? Ekornya tidak kelihatan, seperti misalnya Gorilla, Chimpanzee, Bonobo, Orang Utan, Siamang, Owa dan tentu saja manusia.
Mungkin karena manusia tergolong sebagai kera, maka memaki manusia sebagai kera tidaklah pas. Lebih pas, mantab, nendang dan afdol jika memakai kata monyet sebagai makian. Walaupun konon kabarnya, dari semua kera yang ada di dunia, manusialah kera yang paling biadab.
Tinggalkan komentar