Kabar Burung Dari Konferensi Burung

Ada keriuhan tak biasa buat saya hari ini. Sejak pagi saya sudah nongkrong di kampus IPB Darmaga untuk mengikuti Konferensi Peneliti dan Pemerhati Burung di Indonesia.

Pesertanya ratusan, makalah dan poster yang disajikan juga ratusan. Pemakalahnya dari mulai mahasiswa hingga profesor, bahkan ada pula yang tidak mengenyam bangku kuliah. Selama informasi yang hendak disajikan memang menarik, siapapun berhak mendapat waktu dan tempat untuk menyampaikannya.

Materi makalah dan poster juga beragam, dari yang ornitologi murni hingga ke ornitologi yang terkait budaya, etno ornitologi istilahnya. Jika saya bandingkan dengan saat awal pada saat dunia penelitian dan pengamatan burung (yang burungnya bebas di alam, bukan burung dalam sangkar) pada pertengahan tahun 80an, keriuhan yang ada sekarang sudah jauh lebih maju. Beberapa malah saya tidak paham, apa isinya. Tak mengapa, toh tetap bisa mengundang tepuk tangan.

Saya sendiri terus terang gembira sekaligus terharu melihat begitu banyak anak-anak muda yang mulai atau telah menekuni dunia ornitologi. Lebih hebatnya lagi, mereka berani memaparkan apa yang mereka amati dalam bentuk makalah ilmiah.

Saya sendiri seolah mewakili peneliti lawas dalam presentasi yang saya sampaikan tidak lebih dari 10 menit itu. Tepuk tangannya juga ramai, tapi mungkin karena mereka sungkan atau iba dengan saya.

Konferensi burung berikutnya akan diselenggarakan tahun depan di Universitas Bengkulu. Kabar yang juga menggembirakan, karena ini berarti yang namanya ornitologi di Indonesia sudah menyebar keluar dari Jawa dan Bali.

Komentar

Satu tanggapan untuk “Kabar Burung Dari Konferensi Burung”

  1. Blogombal Avatar

    Saya ikut tepuk tangan dan gembira. Saya bayangkan di sekitar rumah Pak Ndobos masih ada kicauan burung karena lingkungannya segar.

    Saya juga tak berharap ada perilaku macam ini

    Suka

Tinggalkan Balasan ke Blogombal Batalkan balasan