Ani-Ani yang Tidak Semok

Seorang kawan seusia mengirimkan pesan melalui WhatsApp, “aku punya ani-ani”. Saya langsung menjawab “persoalan pribadimu mbok ya disimpan sendiri saja”. Ada yang tidak nyambung tampaknya. Dia bermaksud pamer ani-ani alat untuk memanen padi. Mengapa pula saya memaknai ani-ani teman saya dengan pengertian ani-ani jaman now.

foto ani-ani entah dari mana

Saya tidak tahu apakah ani-ani saat ini masih digunakan untuk memanen padi, atau sudah digantikan dengan sabit. Ani-ani digunakan kabarnya untuk meminimalkan hilangnya bulir pada yang lepas dari malai padi. Bulir padi memang mudah lepas jika malai padi terguncang-guncang.

Walaupun ani-ani bisa menurunkan kehilangan bulir padi tetapi memanen padi dengan menggunakan ani-ani dirasa lambat sekali. Menggunakan sabit akan lebih cepat.

Saya tidak tahu apakah anak-anak jaman sekarang mengenal ani-ani (yang untuk memanen padi). Saya sendiri pertama kali mendengar soal ani-ani pada waktu bersekolah SD, dari lagu Waktu Potong Padi ciptaan S. Poniman.

Potong padi ramai-ramai di sawah
Ani-ani dikerjakan semua
Bila tiba waktunya
Mari kita pulang ke rumah

Begitu penggalan liriknya. Lantas saya ingat guyonan Srimulat soal ramai-ramai ini.

“Ada apa ini ramai-ramai?” Tanya pak RT. “Ada potong padi Pak” jawab warga yang mbeling.

Komentar

3 tanggapan untuk “Ani-Ani yang Tidak Semok”

  1. Blogombal Avatar

    Beruntung dia punya artefak. Mungkin lebih mudah cari canting batik ketimbang ani-ani. Saya dengar ani-ani versi lain dari istri saya. Mulanya bingung saya.

    Ya, saya ingat adegan Srimulat yang itu, ada apa rame-rame. Lagu potong padi mungkin sudah terhapus dari khazanah kolektif.

    Suka

  2. warungselat Avatar

    Kalau Ani mah pacarnya Rhoma Irama….

    Suka

    1. Rudy Rudyanto Avatar
      Rudy Rudyanto

      Berarti kalau Ani-Ani itu Aninya banyak ya.

      Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan Balasan ke Blogombal Batalkan balasan