Cordyceps, Jamur Zombi

Kalau menonton film bertema zombi, di mana manusia menjadi mayat hidup yang tingkahnya dikendalikan oleh substansi asing, saya hanya bergumam, ah cuma film. Saya tidak suka film zombi.

Akan tetapi dalam dunia hewan dan dunia jamur, soal zombi ini adalah hal yang nyata walaupun belum banyak dipelajari.

Adalah jamur bernama Cordyceps (dari genus Cordyceps dan Ophiocordyceps) yang menjadi bintang utamanya melalui cara hidupnya yang lebih mirip cerita horor.

Begini kisahnya. Spora jamur Cordyceps ini menempel pada tubuh serangga yang menjadi inangnya. Spora ini masuk ke dalam tubuh inang dan mulai “memangsa” inang dari dalam, serta mengambil alih sistem sarafnya. Cordyceps lantas mengendalikan tingkah dan kelakuan inangnya, termasuk mengontrol inangnya untuk pergi ke tempat yang cocok bagi Cordyceps untuk berkembang biak. Jika tugas sudah ditunaikan, inang akan mati dan jamur akan tumbuh ke luar dari tubuh inang untuk lantas menyebarkan sporanya.

Cordyceps militaris karya Andreas Kunze dari Wikipedia.

Di Indonesia kabarnya jamur ini juga ada, di Sumatera, Kalimantan dan Jawa (di Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango). Penelitiannya di Indonesia masih sangat sedikit dan saya tidak punya teman ahli Mikologi jadi tidak bisa tanya-tanya selain baca di Wikipedia.

Untungnya jamur seperti ini tidak menginfeksi manusia. Tidak atau belum? Ngeri membayangkannya. Tetapi bukankah sebenarnya tubuh kita ini hanya kendaraan yang dikontrol oleh gen untuk melanggengkan hidupnya gen tersebut. Dalam konteks itu, kita sudah jadi zombi.

Komentar

4 tanggapan untuk “Cordyceps, Jamur Zombi”

  1. Blogombal Avatar

    Hih serem. Kadang saya menghibur diri kalo baca info mengerikan di alam bebas, itu bagian dari kehidupan. Tapi kalo terjadi pada kesehatan manusia, waduh serem. Bibit disentri yang tak terbasmi habis dalam tubuh saya jadi abses di pankreas, organ saya kacau, es batu di atas dada pun spt melompat-lompat. Untung tim dokter tak keburu ambil ginjal saya yang mogok. Dengan menyedot cairan dari bisul besar, nyawa saya terselamatkan.

    BTW, soal riset, saya gak habis pikir kenapa semua digantung ke BRIN. Ya LIPi, ya Eijkman, dan entah apa lagi.

    Kemarin saya ketamuan seorang profesor pengindraan jauh yang diajak konsultasi KKP untuk mengatasi pagar laut. Selain ada masalah kewenangan birokrasi, ada masalah KKP dan instansi lain tak mampu menggunakan citra satelit berbayar, hanya bisa pake gratisan, karena efisiensi anggaran dan penggabungan lembaga riset ke BRIN.

    Suka

  2. warungselat Avatar

    Tentang jamur, kenangan saya adalah jamur tahi sapi 😁

    Suka

    1. Rudy Rudyanto Avatar
      Rudy Rudyanto

      Di dadar dengan telur? 😁

      Suka

      1. warungselat Avatar

        Betooool

        Kadang dicampur mi instan😁

        Suka

Tinggalkan komentar