Kalau menonton film bertema zombi, di mana manusia menjadi mayat hidup yang tingkahnya dikendalikan oleh substansi asing, saya hanya bergumam, ah cuma film. Saya tidak suka film zombi.
Akan tetapi dalam dunia hewan dan dunia jamur, soal zombi ini adalah hal yang nyata walaupun belum banyak dipelajari.
Adalah jamur bernama Cordyceps (dari genus Cordyceps dan Ophiocordyceps) yang menjadi bintang utamanya melalui cara hidupnya yang lebih mirip cerita horor.
Begini kisahnya. Spora jamur Cordyceps ini menempel pada tubuh serangga yang menjadi inangnya. Spora ini masuk ke dalam tubuh inang dan mulai “memangsa” inang dari dalam, serta mengambil alih sistem sarafnya. Cordyceps lantas mengendalikan tingkah dan kelakuan inangnya, termasuk mengontrol inangnya untuk pergi ke tempat yang cocok bagi Cordyceps untuk berkembang biak. Jika tugas sudah ditunaikan, inang akan mati dan jamur akan tumbuh ke luar dari tubuh inang untuk lantas menyebarkan sporanya.

Di Indonesia kabarnya jamur ini juga ada, di Sumatera, Kalimantan dan Jawa (di Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango). Penelitiannya di Indonesia masih sangat sedikit dan saya tidak punya teman ahli Mikologi jadi tidak bisa tanya-tanya selain baca di Wikipedia.
Untungnya jamur seperti ini tidak menginfeksi manusia. Tidak atau belum? Ngeri membayangkannya. Tetapi bukankah sebenarnya tubuh kita ini hanya kendaraan yang dikontrol oleh gen untuk melanggengkan hidupnya gen tersebut. Dalam konteks itu, kita sudah jadi zombi.
Tinggalkan Balasan ke Rudy Rudyanto Batalkan balasan