Bangsa yang Beringas

Hari Senin, 25 Agustus 2025 kemarin, ada demonstrasi yang lumayan besar di sekitar gedung DPR. Saya tidak begitu mengikuti beritanya. Ada terlalu banyak demo yang terjadi di negeri ini sehingga seperti ada devaluasi dari demo.

Namun apa boleh buat, walaupun saya tidak mengikuti beritanya, ada saja yang mampir ke ponsel saya, video maupun berita.

Terus terang saya ngeri melihat videonya, yang biasanya tidak saya tonton sampai habis. Tidak sampai hati sayanya. Saya tidak kuat melihat kekerasan yang terjadi, baik yang dilakukan oleh aparat dan yang dilakukan oleh demonstran.

Beringas sekali mereka, begitu saya mbatin. Saya jadi ingat peristiwa 98 yang buat saya sangat mengerikan itu. Bagaimana orang ditembaki dan toko-toko dibakar, penjarahan terjadi di banyak tempat. Bahkan ada juga pemerkosaan yang membuat saya sangat marah dan bersedih waktu itu.

Konon katanya, bangsa ini adalah bangsa yang ramah. Penuh sopan santun. Tetapi pada saat yang sama, bangsa ini juga punya bejibun kosa kata makian. Bahkan dengan sedikit pemicu, misalnya tertangkapnya maling jemuran, orang sekampung bisa mengamuk dan mengeroyok maling apes itu. Bahkan kata amuk, ada dalam catatan dalam Bahasa Portugis (amok) dan ada dalam kamus Bahasa Inggris (amok atau amock).

Beringas sekali bangsa yang semestinya ramah ini.

Komentar

Satu tanggapan untuk “Bangsa yang Beringas”

  1. warungselat Avatar

    Tentang keberingasan aparat, saya saksikan antara lain pada (kalau tidak salah) 11 Desember 1995, terhadap Wiji Thukul yang mengakibatkan mata kanan Thukul nyaris buta. Saya saksikan saat meliput unjuk rasa Thukul dkk di depan perusahaan Sritex Sukoharjo.

    Tentang keberingasan warga pelaku unjuk rasa, saya saksikan pula selama menjadi reporter selama 11 tahun sejak 1993.

    Suka

Tinggalkan Balasan ke warungselat Batalkan balasan