Bagaimana Dengan Mereka?

Saya tidak tahu apakah ada hewan yang bernasib nahas terjebak di tengah demonstrasi. Saya tidak menemukan berita maupun foto soal ini. Kalaupun ada, bagaimana nasib hewan-hewan itu?

Dahulu saya pernah berjalan kaki di sekitar daerah di Jakarta yang belakangan jadi arena demonstrasi. Mau lihat ada burung apa saja di sekitar Senayan Park hingga dekat gedung Manggala Wanabakti. Di jalan saya tidak hanya menjumpai burung, tapi juga menjumpai beberapa ekor bajing, kucing dan seekor anjing.

Barusan tadi ada sebuah posting di instagram tentang apa yang harus dilakukan kalau ketemu kucing jalanan pada saat demo.

Sejauh ini, itu satu-satunya posting yang berkenaan dengan hewan jalanan dan demonstrasi.

Mungkin pada saat demo berlangsung yang namanya kucing dan anjing sudah minggat lari menjauh. Sementara burung dan bajing masih bisa melanjutkan hidup di pepohonan.

Saya berpikir, masalah jadi serius bagi hewan-hewan itu manakala ada gas air mata yang dilepaskan. Jujur saya tidak tahu apa efek gas air mata pada hewan, tapi saya membayangkan iritasi pada mata pasti terjadi. Burung, anjing dan kucing tidak bisa membasuh mukanya dengan air mengalir atau pakai pasta gigi di sekitar mata.

Apakah “hanya” iritasi mata saja? Bagaimana dengan paru-parunya? Kalau kulit mungkin masih terlindung oleh bulu dan rambut. Apakah hewan-hewan itu lantas semaput atau lebih parah dari itu? Entahlah.

Komentar

2 tanggapan untuk “Bagaimana Dengan Mereka?”

  1. Blogombal Avatar

    Waduh iya ya, efek gas air mata bagi satwa. Misalnya piaraan dalam rumah yang gas air matanya tak memilih sasaran.

    Dulu 1998, karena rumah saya di kawasan Gejayan, efek gas air mata sampai ke lorong kampung, padahal bapak saya sedang sakit. Saya tak tahu anjing kami saat itu bagaimana.

    Suka

  2. Ada Yang Menyelamatkan Mereka. – Ndobos Avatar

    […] Kompas hari ini, Minggu 7 Sept. 2025 di halaman 16 ada berita yang menjawab keresahan saya. Kucing-kucing di lokasi demonstrasi itu ada yang menolong, walaupun ada korban jiwa karena terbakar […]

    Suka

Tinggalkan Balasan ke Blogombal Batalkan balasan