Nasib Hewan Kikuk Di Pulau Kecil

Dodo dari Wikimedia

Ada satu spesies burung yang kerap dijadikan contoh tragis tentang kepunahan spesies. Burung Dodo (Raphus cucullatus) yang merupakan kerabat burung merpati adalah spesies itu yang sudah punah di penghujung abad ke 17 dari sebuah pulau kecil bernama Mauritius (sekarang menjadi bagian dari negara Republik Mauritius).

Cerita punahnya Dodo begitu terkenal sehingga sekarang ada pepatah dalam Bahasa Inggris, as dead as a dodo yang artinya sesuatu atau seseorang benar-benar mati tanpa harapan. Contoh kalimatnya, the negotiations are as dead as a dodo atau the deal is dead as a dodo.

Dahulu, Dodo hanya terdapat di Mauritius, pulau kecil di tengah Samudra Hindia di sebelah Timur Pulau Madagaskar. Pada akhir abad ke 16, pelaut Belanda dalam perjalanannya ke Timur, mendarat di pulau ini. Mereka menemukan satu spesies burung yang berukuran lumayan besar, kikuk dan tidak takut manusia.

Pelaut yang telah lama berada di laut tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk membunuh burung ini untuk dagingnya. Walaupun rasa dagingnya tidak enak dan alot, bahkan pelaut Belanda menamai burung ini Walghvoghel yang artinya burung yang menjijikan, tetapi tetap saja dagingnya dikonsumsi.

Jadi, Dodo punah karena mudah diburu? Oh tidak. Dodo punah oleh beberapa faktor akibat dari ulah manusia. Dodo memang diburu tetapi itu bukan faktor utama yang membuat Dodo punah.

Faktor utama adalah adanya spesies hewan yang diintroduksi oleh manusia ke Mauritius dan menjadi spesies yang invasif seperti babi, kucing, anjing, tikus dan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Hewan-hewan ini memakan anak dan telur Dodo.

Sebab lain yang membuat Dodo punah adalah pembabatan hutan yang menjadi rumah bagi Dodo untuk dijadikan kebun tebu. Saat ini, selain hasil laut gula adalah produk ekspor yang besar dari Mauritius.

Lengkap sudah berbagai macam faktor yang membuat Dodo punah, perfect storm istilahnya. Burung dewasanya diburu, anak dan telurnya dimangsa hewan introduksi yang invasif, dan rumahnya dibabat buat dijadikan kebun tebu.

Begitulah, hanya dalam waktu kurang dari 100 tahun sejak ditemukan, Dodo punah pada akhir abad ke 17.

Cerita kepunahan spesies seperti Dodo ini memang menyedihkan. Tetapi ada cerita kepunahan yang jauh lebih besar dari kepunahan Dodo. Jika Mauritius kehilangan satu spesies burung maka yang ini adalah kehilangan 90an spesies burung. Punah! Itu terjadi di Amerika Serikat. Lain kali lah saya akan cerita soal ini.

Komentar

2 tanggapan untuk “Nasib Hewan Kikuk Di Pulau Kecil”

  1. Blogombal Avatar

    Terima kasih, Rud.👏👍🙏💐

    Saya tunggu cerita kepunahan burung di Amrik.

    Suka

  2. warungselat Avatar

    Too big too fly, dodo ugly so dodo must die.

    Lirik pembuka lagu Dodo karya Genesis era setelah Peter Gabriel , album Abacab.

    Suka

Tinggalkan komentar