Duluan Mana, Ayam atau Telur?

Mana yang ada lebih dahulu, ayam atau telur? Sebuah pertanyaan klasik yang mengundang perdebatan tak berujung.

Saya ingat ketika mengikuti kuliah evolusi, pertanyaan seperti ini ditanyakan. Saya masih ingat jawaban saya waktu itu. Jika pertanyaannya mana lebih dahulu telur atau ayam, maka jawabannya adalah telur. Tetapi jika pertanyaannya diubah sedikit menjadi mana yang lebih dahulu, ayam atau telur ayam, maka jawabannya adalah ayam.

Telur sudah ada jauh sebelum ayam ada di dunia. Telur bercangkang dipakai oleh reptilia (termasuk dinosaurus) dalam proses reproduksinya. Pada suatu masa, ada hewan yang adalah proto-ayam (hewan sangat mirip ayam tetapi bukan ayam seperti yang kita kenal saat ini) yang bertelur dan embrio di dalam telur tersebut mengalami mutasi menjadi ayam seperti yang kita kenal. Ayam ini kemudian menetas dari telur yang dihasilkannoleh proto-ayam. Jadi, telur duluan.

Akan tetapi, jika pertanyaannya diubah sedikit menjadi mana yang lebih dulu ayam atau telur ayam, maka jawabannya menjadi ayam yang ada lebih dahulu. Seperti argumen di paragraf sebelumnya, ayam yang kita kenal sekarang, awalnya menetas dari telur yang dihasilkan oleh proto-ayam, bukan oleh ayam. Maka telur ayam seperti yang kita kenal sekarang dihasilkan oleh ayam yang kita kenal sekarang, bukan oleh proto-ayam.

Argumen terbaru berkaitan dengan protein yang bernama Ovocleidin 17 (OC17), yang merupakan protein penting dalam pembentukan cangkang telur ayam. OCT17 ini hanya ada di ayam yang kita kenal sekarang, tepatnya di sistem reproduksi ayam betina. Jadi, ayam duluan.

Sudahlah, tak usah dipikir terlalu keras, gak penting juga sih, bikin pening saja.

Komentar

3 tanggapan untuk “Duluan Mana, Ayam atau Telur?”

  1. Ndik Avatar
    Ndik

    kenapa nggak ada aves yg telornya kayak telur hiu?

    Suka

    1. Rudy Rudyanto Avatar
      Rudy Rudyanto

      Ini maksudnya telur hiu yang mermaid purse itu ya? Karena tidak semua hiu bertelur, ada yang beranak.
      Saya tidak punya jawaban pasti, tetapi telur ayam tidak perlu kaitan agar tidak lari-lari di bawa angin (dalam kasus hiu, dibawa arus)

      Suka

  2. Blogombal Avatar

    OOT:

    Waktu SD saya bingung kenapa tetangga beternak ayam tapi nggak ada telur yang ditetaskan. Dalam perjalanan waktu akhirnya saya paham, tanpa ayam petelur maupun ayam pedaging, maka telur dan daging ayam adalah barang mewah.

    Waktu kuliah saya ke sebuah desa di pucuk bukit di Donggo, Teluk Bima. Menginap di rumah seorang tokoh. Untuk lauk makan malam, telur ceplok dibuat dari telur ayam kampung yang barusan diambil dari petarangan. Rasanya menyesal tapi telur sudah jadi. Lebih menyesal lagi setelah tahu anak yang berangkat beli kecap harus naik turun bukit.

    Suka

Tinggalkan komentar